Wall Street Dibuka Merekah Saat Investor Menanti Pengumuman Inflasi AS

Rabu, 11 Januari 2023 - 22:11 WIB
loading...
Wall Street Dibuka Merekah Saat Investor Menanti Pengumuman Inflasi AS
Tiga indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Rabu (11/1/2023) saat pelaku pasar modal Amerika Serikat sedang menantikan rilis data inflasi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Tiga indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Rabu (11/1/2023) waktu setempat. Pelaku pasar modal Amerika Serikat sedang menantikan rilis inflasi untuk mencari petunjuk seberapa agresif Federal Reserve akan memperketat kebijakan moneternya.



Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 0,40% di level 33.838,77. Sedangkan indeks S&P 500 (SPX) tumbuh 0,46% di 3.937,18 dan Nasdaq Composite (IXIC) menguat 0,39% menjadi 10.784,59.

Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks SPX antara lain Tesla, Amazon.com, hingga Meta Platforms. Tiga top gainers yang memimpin antara lain Pool menguat 2,71% di USD333,88, Albermarle tumbuh 2,94% di USD230,48, dan Expedia naik 2,56% di USD97,06.

Sedangkan tiga top losers SPX yakni Intuitive Surgical merosot 4,32% di USD259,64, Whirlpool Pharma melemah 2,50% di USD150,83, dan Lam Research turun 2,75% di USD445,59.



Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis laporan inflasi periode Desember pada Kamis depan (12/1). Pasar memprediksi ada penurunan tingkat inflasi menjadi 6,5% yoy dibandingkan sebelumnya di level 7,1% yoy.

Penurunan inflasi dapat meningkatkan harapan bahwa The Fed atau Bank Sentral AS akan segera menghentikan siklus kenaikan suku bunga mereka. Namun, hal itu perlu diwaspadai lebih lanjut lantaran sejumlah pejabat The Fed belakangan ini berkomentar bahwa bank sentral perlu tetap agresif dalam menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.

Beberapa pejabat Fed, seperti Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, mengharapkan suku bunga dapat melampaui 5% pada tahun ini.

"(Investor) merasa inflasi dapat dijinakkan dan sebenarnya masih ada lebih banyak risiko," kata Analis MAI Capital Management, Christopher Grisanti dilansir Reuters, Rabu (11/1/2023).

Saat ini, pelaku pasar melihat ada peluang 77% bagi The Fed untuk mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,50%-4,75% pada bulan Februari. Adapun puncak suku bunga diproyeksikan berada di level 4,92% pada bulan Juni 2023.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1341 seconds (0.1#10.140)