Wall Street Dibuka Menanjak Naik Usai Inflasi AS Melandai di Level 6,5 Persen

Kamis, 12 Januari 2023 - 23:24 WIB
loading...
Wall Street Dibuka Menanjak Naik Usai Inflasi AS Melandai di Level 6,5 Persen
Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Kamis (12/1/2023) waktu setempat merespons data inflasi Amerika Serikat (AS) yang melandai pada periode Desember 2022. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Kamis (12/1/2023) waktu setempat merespons data inflasi Amerika Serikat (AS) yang melandai pada periode Desember 2022. Inflasi yang terkendali membuat Federal Reserve (The Fed) atau Bank Sentral AS diperkirakan bisa sedikit menekan kenaikan suku bunga acuan.



Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 0,27% di level 34.064,71 sedangkan indeks S&P 500 (SPX) tumbuh 0,17% menjadi 3.976,32. Sementara Nasdaq Composite (IXIC) menguat 0,30% ke posisi 10.964,03.

Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks SPX antara lain Tesla, American Airlines, hingga AMD. Tiga top gainers yang memimpin antara lain ServiceNow Inc menguat 2,75% di USD404,62, Cognizant A tumbuh 2,53% di USD64,96, dan American Airlines naik 1,91% di USD15,94.

Sedangkan tiga top losers SPX yakni Charles River Laboratories merosot 4,53% di USD235,63, Crown Castle melemah 2,52% di USD147,73, dan Fortinet turun 2,21% di USD47,76.



Departemen tenaga kerja AS baru saja merilis tingkat inflasi AS yang meningkat 6,5% yoy di bulan Desember. Persentase tersebut lebih rendah dibandingkan bulan November sebesar 7,1% yoy. Inflasi bulanan juga turun 0,1% dari November.

Angka inflasi yang rendah mendorong harapan Federal Reserve dapat mengurangi tingkat suku bunganya pada pertemuan bulan Februari, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (12/1/2023).

Meski begitu kekhawatiran tetap ada bahwa bank sentral bakal mempertahankan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Saat ini pasar mempertaruhkan The Fed bakal mengerek suku bunga sebesar 25 basis poin. Sementara puncak inflasi diproyeksikan berada di level 4,91%, sebagaimana tersaji dalam indikator Fedwatch.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1913 seconds (0.1#10.140)