Minyak Rusia Dihantam Embargo dan Batas Harga, Moskow Rugi Rp 2,5 Triliun Setiap Hari

Minggu, 15 Januari 2023 - 07:44 WIB
loading...
Minyak Rusia Dihantam...
Pendapatan Rusia dari ekspor bahan bakar fosil runtuh pada bulan Desember 2023, menurut sebuah laporan terbaru yang secara signifikan menghambat kemampuan Presiden Vladimir Putin membiayai perang di Ukraina. Foto/Ilustrasi Reuters
A A A
MOSKOW - Pendapatan Rusia dari ekspor bahan bakar fosil runtuh pada bulan Desember 2023, menurut sebuah laporan terbaru yang secara signifikan menghambat kemampuan Presiden Vladimir Putin untuk membiayai perang di Ukraina . Temuan itu kata pejabat dan juru bicara Ukraina, menggambarkan efektivitas dari sanksi Barat yang menargetkan pendapatan minyak Rusia .

Digarisbawahi juga bahwa ada kebutuhan mendesak bagi pembuat kebijakan Barat untuk meningkatkan tekanan kepada keuangan Moskow untuk membantu Kiev menang.



Diterbitkan tengah pekan kemarin oleh Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (Centre for Research on Energy and Clean Air/CREA), sebuah think tank independen asal Finlandia, dalam laporan itu ditemukan bahwa pada bulan pertama larangan Uni Eropa (UE) terhadap impor minyak mentah Rusia melalui jalur laut dan pembatasan harga minyak G-7 telah merugikan Moskow sekitar USD 171,8 juta per hari atau setara Rp 2,5 triliun (Kurs Rp 15.053 per USD).

Laporan CREA mengungkapkan, sebagian besar sanksi Barat menjadi penyebab atas penurunan pendapatan Rusia dari ekspor bahan bakar fosil sebesar 17% pada bulan terakhir di tahun 2022. Kondisi tersebut membuat pendapatan ekspor energi Rusia merosot ke level terendah sejak invasi penuh Rusia ke Ukraina pada akhir Februari 2022 lalu.

"Larangan minyak UE dan batas harga minyak akhirnya dimulai dan dampaknya sama-sama signifikan seperti yang diharapkan," kata Analis Utama CREA, Lauri Myllyvirta dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNBC.

"Ini menunjukkan bahwa kami mempunyai alat untuk membantu Ukraina menang melawan agresi Rusia. Sangat penting untuk menurunkan batas harga ke tingkat yang bisa menekan keuntungan minyak usai kena pajak bagi Kremlin, dan untuk membatasi impor minyak dan gas yang tersisa dari Rusia," kata Myllyvirta.



Kelompok negara kaya G7, Australia dan UE seperti diketahui telah sepakat menerapkan batas harga USD 60 per barel pada minyak Rusia sejak 5 Desember 2022. Kebijakan itu terjadi bersamaan dengan langkah UE dan Inggris yang memberlakukan larangan impor minyak mentah Rusia lewat jalur laut.

Bersama-sama, sanksi Barat sejauh ini mencerminkan langkah paling signifikan untuk membatasi pendapatan ekspor bahan bakar fosil yang mendanai serangan Kremlin di Ukraina.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Geser Hong Kong, Moskow...
Geser Hong Kong, Moskow Jadi Kota Kedua dengan Miliarder Terbanyak
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
Moskow-Washington Kian...
Moskow-Washington Kian Mesra, AS Siap Hubungkan Kembali Rusia ke SWIFT
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
Rusia Tuntut Raksasa...
Rusia Tuntut Raksasa Energi Inggris Bayar Ganti Rugi Rp26,3 Triliun
Sinyal Kuat AS Cabut...
Sinyal Kuat AS Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam
Minyak Mentah Rusia...
Minyak Mentah Rusia Mengalir Deras ke Negara BRICS
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
4 Tokoh Rusia Bebas...
4 Tokoh Rusia Bebas dari Sanksi Uni Eropa, Ada Pengusaha hingga Menteri
Rekomendasi
Prabowo Bertemu Megawati,...
Prabowo Bertemu Megawati, Refly Harun Harap Partai Oposisi Tetap Ada
Bertemu di Teuku Umar,...
Bertemu di Teuku Umar, Prabowo-Megawati Foto Duduk Sebangku
Prabowo Ajak Sejumlah...
Prabowo Ajak Sejumlah Menteri saat Bertemu Megawati, Siapa Saja?
Berita Terkini
Indonesia Terus Perkuat...
Indonesia Terus Perkuat Posisi di Pasar Kopi Dunia
2 jam yang lalu
Cara PLN Icon Plus Menghadirkan...
Cara PLN Icon Plus Menghadirkan Revolusi Digital dalam Pendidikan
2 jam yang lalu
China Mengutuk Tarif...
China Mengutuk Tarif Baru Trump 54%, Sebut Bentuk Intimidasi Ekonomi
3 jam yang lalu
Ancaman PHK Masih Menghantui...
Ancaman PHK Masih Menghantui RI, Menaker Sebut PR Kita Semua
3 jam yang lalu
Laporan Penerimaan Pajak...
Laporan Penerimaan Pajak Molor, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Terbaru APBN per Maret 2025
5 jam yang lalu
Pasar Batu Bara Masih...
Pasar Batu Bara Masih Oke, Anak Usaha SGER Teken Kontrak Penjualan Rp596,2 Miliar
7 jam yang lalu
Infografis
Trump Beri Batas Waktu...
Trump Beri Batas Waktu 100 Hari untuk Akhiri Perang Ukraina-Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved