Lawan Sanksi G7, Rusia Gunakan Supertanker China Kirim Minyak ke Asia
loading...
A
A
A
Rusia Beralih ke Asia
Eikon melaporkan bahwa Rusia mengirimkan minyak Ural dari pelabuhan barat untuk transhipment ke supertanker Lauren II, Monica S, Catalina 7 dan Natalina 7. Seluruh kapal berbendera Panama itu menuju China, sementara Sao Paulo telah mendekati India.
Berdasarkan data Eikon dan database maritim publik, Lauren II dikelola oleh Greetee Co. Ltd. China dan dimiliki oleh Maisie Ltd. China, Catalina 7 dimiliki oleh Canes Venatici Ltd. Hong Kong dan Natalina 7 oleh Astrid Menks Ltd. Hong Kong dengan keduanya dikelola oleh Runne China Co Ltd.
Sedangkan Monica S dimilikioleh Gabrielle Ltd. China dan dikelola oleh Derecttor Co Ltd. Sao Paulo dimiliki dan dikelola oleh Rotimo Holdings Ltd yang berbasis di Siprus. Eksekutif perusahaan China yang terlibat dalam pengiriman memperkirakan total 18 supertanker China dan 16 kapal berukuran Aframax lainnya digunakan untuk pengiriman minyak mentah Rusia pada 2023, cukup untuk mengangkut 15 juta ton per tahun atau sekitar 10% dari total ekspor Ural.
VLCC dapat mengangkut hingga 2 juta barel, kapal Suezmax 1 juta barel dan Aframax hingga 0,6 juta barel. Sementara sebagian besar minyak mentah Rusia sekarang menuju ke China, India, dan Turki dengan kapal Rusia.
Banyak juga kapal milik perusahaan Yunani dan Norwegia yang digunakan Rusia untuk mengangkut minyak mentah dari pelabuhan Laut Baltik di musim dingin. Rusia dan China tidak memiliki armada besar kapal kelas es, dan akhirnya menggunakan VLCC China melalui pelabuhan Baltik untuk menjelajah perairan internasional.
Praktik ini muncul dalam data pelacakan Eikon, termasuk di perairan internasional Mediterania, dengan eksekutif menyoroti operasi di dekat Ceuta, sebuah kota otonom Spanyol di pantai utara Afrika, dan Kalamata Yunani, sebuah kota di semenanjung Peloponnese di selatan Yunani. "Ini sangat mahal dan tidak masuk akal untuk menggunakan kapal tanker kelas es untuk jarak jauh," kata seorang pedagang pasar Eropa menjelaskan alasan VLCC digunakan.
Pedagang lain mengatakan perang Ukraina dan sanksi barat telah mendorong permintaan untuk kapal tanker yang lebih kecil dan menurunkan tarif untuk kapal besar membantu mengurangi beberapa biaya tambahan yang dihadapi Rusia.
Eikon melaporkan bahwa Rusia mengirimkan minyak Ural dari pelabuhan barat untuk transhipment ke supertanker Lauren II, Monica S, Catalina 7 dan Natalina 7. Seluruh kapal berbendera Panama itu menuju China, sementara Sao Paulo telah mendekati India.
Berdasarkan data Eikon dan database maritim publik, Lauren II dikelola oleh Greetee Co. Ltd. China dan dimiliki oleh Maisie Ltd. China, Catalina 7 dimiliki oleh Canes Venatici Ltd. Hong Kong dan Natalina 7 oleh Astrid Menks Ltd. Hong Kong dengan keduanya dikelola oleh Runne China Co Ltd.
Sedangkan Monica S dimilikioleh Gabrielle Ltd. China dan dikelola oleh Derecttor Co Ltd. Sao Paulo dimiliki dan dikelola oleh Rotimo Holdings Ltd yang berbasis di Siprus. Eksekutif perusahaan China yang terlibat dalam pengiriman memperkirakan total 18 supertanker China dan 16 kapal berukuran Aframax lainnya digunakan untuk pengiriman minyak mentah Rusia pada 2023, cukup untuk mengangkut 15 juta ton per tahun atau sekitar 10% dari total ekspor Ural.
VLCC dapat mengangkut hingga 2 juta barel, kapal Suezmax 1 juta barel dan Aframax hingga 0,6 juta barel. Sementara sebagian besar minyak mentah Rusia sekarang menuju ke China, India, dan Turki dengan kapal Rusia.
Banyak juga kapal milik perusahaan Yunani dan Norwegia yang digunakan Rusia untuk mengangkut minyak mentah dari pelabuhan Laut Baltik di musim dingin. Rusia dan China tidak memiliki armada besar kapal kelas es, dan akhirnya menggunakan VLCC China melalui pelabuhan Baltik untuk menjelajah perairan internasional.
Praktik ini muncul dalam data pelacakan Eikon, termasuk di perairan internasional Mediterania, dengan eksekutif menyoroti operasi di dekat Ceuta, sebuah kota otonom Spanyol di pantai utara Afrika, dan Kalamata Yunani, sebuah kota di semenanjung Peloponnese di selatan Yunani. "Ini sangat mahal dan tidak masuk akal untuk menggunakan kapal tanker kelas es untuk jarak jauh," kata seorang pedagang pasar Eropa menjelaskan alasan VLCC digunakan.
Pedagang lain mengatakan perang Ukraina dan sanksi barat telah mendorong permintaan untuk kapal tanker yang lebih kecil dan menurunkan tarif untuk kapal besar membantu mengurangi beberapa biaya tambahan yang dihadapi Rusia.