Bhinneka Ajak UMKM Rebut Peluang Usaha ke Korporasi dan Institusi Pemerintahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran dan fungsi penting dalam menopang perekonomian bangsa saat kondisi pandemi seperti sekarang ini. Hal ini menjadi salah satu alasan yang mendorong Bhinneka.Com meluncurkan Gerakan #BangkitLagi.
Di mana para pelaku UMKM yang tergabung sebagai merchant di marketplace Bhinneka.Com dapat bergabung dalam aplikasi Belanja Pengadaan (Bela Pengadaan) oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Dalam gerakan #BangkitLagi yang bergulir mulai 1 Juni lalu ini, UMKM Indonesia diberikan peluang untuk memperluas pasar produk-produk lokal berkualitas ke korporasi hingga institusi pemerintah.
( )
Gerakan ini sejatinya senada dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018. Bahwa salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan peran serta Usaha Mikro dan Usaha Kecil adalah dengan mendorong Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk dapat berpartisipasi dalam proses Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
Saat ini pemerintah melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sedang mengembangkan sebuah aplikasi Belanja Pengadaan (Bela Pengadaan) guna memfasilitasi Pengadaan Langsung atas Barang/Jasa Lainnya yang anggarannya bersumber dari APBN/APBD dengan nilai paling banyak Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah) per transaksi. Saat ini, terdapat tiga kategori produk yang sudah aktif, yaitu: souvenir, ATK, dan Makanan.
“Tak ada momen yang lebih pas dibanding saat ini, ketika semua pihak, bahkan dari Presiden Joko Widodo hingga para pelaku e-commerce seperti Bhinneka.Com bergotong royong memperluas ruang gerak UMKM. Ditandai dengan gerakan #BangkitLagi, lalu #BanggaBuatanIndonesia, dan baru-baru ini ada lewat e-Katalog khusus UMKM yang disebut Bela,” ungkap Founder & CEO Bhinneka.Com, Hendrik Tio.
( )
Secara nyata, gerakan #BangkitLagi membuka gerbang kesempatan bagi para pelaku UMKM Tanah Air untuk memperbesar volume penjualannya, yakni dengan menyasar lebih dari 1,5 juta korporasi dan institusi pemerintah yang telah dilayani sebagai pelanggan Bhinneka.Com lebih dari 20 tahun.
Kesempatan peningkatan volume penjualan ini pun bisa dilakukan baik di platform Bhinneka.Com sendiri, maupun sekaligus di platform Bela mengingat ada proses kurasi yang ditentukan oleh pemerintah demi menjaga iklim bisnis yang sehat dan kompetitif. Karena itulah, kegigihan dan keuletan para pelaku UMKM turut menjadi kunci penting kesuksesannya kendati sesulit apapun keadaannya.
Ada pun selama pandemi hingga masa transisi ke kenormalan baru beberapa pekan terakhir, pertumbuhan bisnis Bhinneka.Com tetap positif walau mengalami perlambatan. Sementara itu, di sisi marketplace tercatat peningkatan merchant atau mitra pemasar di platform Bhinneka.Com yang mencapai 30% dibanding kwartal sebelumnya, sehingga diharapkan mampu mengejar permintaan pasar yang terus bertumbuh seiring waktu.
Di mana para pelaku UMKM yang tergabung sebagai merchant di marketplace Bhinneka.Com dapat bergabung dalam aplikasi Belanja Pengadaan (Bela Pengadaan) oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Dalam gerakan #BangkitLagi yang bergulir mulai 1 Juni lalu ini, UMKM Indonesia diberikan peluang untuk memperluas pasar produk-produk lokal berkualitas ke korporasi hingga institusi pemerintah.
( )
Gerakan ini sejatinya senada dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018. Bahwa salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan peran serta Usaha Mikro dan Usaha Kecil adalah dengan mendorong Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk dapat berpartisipasi dalam proses Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
Saat ini pemerintah melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sedang mengembangkan sebuah aplikasi Belanja Pengadaan (Bela Pengadaan) guna memfasilitasi Pengadaan Langsung atas Barang/Jasa Lainnya yang anggarannya bersumber dari APBN/APBD dengan nilai paling banyak Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah) per transaksi. Saat ini, terdapat tiga kategori produk yang sudah aktif, yaitu: souvenir, ATK, dan Makanan.
“Tak ada momen yang lebih pas dibanding saat ini, ketika semua pihak, bahkan dari Presiden Joko Widodo hingga para pelaku e-commerce seperti Bhinneka.Com bergotong royong memperluas ruang gerak UMKM. Ditandai dengan gerakan #BangkitLagi, lalu #BanggaBuatanIndonesia, dan baru-baru ini ada lewat e-Katalog khusus UMKM yang disebut Bela,” ungkap Founder & CEO Bhinneka.Com, Hendrik Tio.
( )
Secara nyata, gerakan #BangkitLagi membuka gerbang kesempatan bagi para pelaku UMKM Tanah Air untuk memperbesar volume penjualannya, yakni dengan menyasar lebih dari 1,5 juta korporasi dan institusi pemerintah yang telah dilayani sebagai pelanggan Bhinneka.Com lebih dari 20 tahun.
Kesempatan peningkatan volume penjualan ini pun bisa dilakukan baik di platform Bhinneka.Com sendiri, maupun sekaligus di platform Bela mengingat ada proses kurasi yang ditentukan oleh pemerintah demi menjaga iklim bisnis yang sehat dan kompetitif. Karena itulah, kegigihan dan keuletan para pelaku UMKM turut menjadi kunci penting kesuksesannya kendati sesulit apapun keadaannya.
Ada pun selama pandemi hingga masa transisi ke kenormalan baru beberapa pekan terakhir, pertumbuhan bisnis Bhinneka.Com tetap positif walau mengalami perlambatan. Sementara itu, di sisi marketplace tercatat peningkatan merchant atau mitra pemasar di platform Bhinneka.Com yang mencapai 30% dibanding kwartal sebelumnya, sehingga diharapkan mampu mengejar permintaan pasar yang terus bertumbuh seiring waktu.