Mengenal 7 Perusahaan Kontraktor Terbesar di Indonesia, dari Jalan Tol hingga Stadion GBK
loading...
A
A
A
4. PT Nindya Karya
Perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia yang berikutnya adalah PT Nindya Karya. Sebagai perusahaan konstruksi, mereka telah banyak membangun berbagai proyek besar di tanah air.
Dalam sejarahnya, Nindya Karya berawal dari sebuah perusahaan bernama N.V. Nederlands Aannemings Maastchappy (NEDAM) pada 1877. Pasca kemerdekaan, perusahaan milik Belanda dinasionalisasikan.
Berdasarkan surat keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor 5 tahun 1960, nama perusahaan berganti menjadi Perusahaan Bangunan Nindya Karya. Setahun berselang, namanya kembali berubah menjadi Perusahaan Negara Nindya Karya.
Barulah pada 1969 statusnya menjadi Persero berdasarkan Peraturan Pemerintah No.12 tahun 1969. Pada perjalanannya, perusahaan ini telah banyak membangun bangunan monumental, termasuk di antaranya adalah Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
5. PT Amarta Karya
Keberadaan PT Amarta Karya memiliki sejarah panjang dalam pendiriannya. Mengutip laman resminya, pada tahun 1960 muncul perusahaan Robbe Linde & Co yang beroperasi dalam pembuatan konstruksi baja.
Pada 1962, perusahaan tersebut dinasionalisasi menjadi PN Amarta Karya. Setelahnya, statusnya kembali berubah menjadi perseroan pada tahun 1972. Saat itu, mereka mulai memperluas jangkauannya menjadi konstruksi di bidang sipil, listrik, dan mekanik.
6. PT Brantas Abipraya
Perusahaan kontraktor terbesar di Indonesia berikutnya adalah PT Brantas Abipraya. Mengutip laman resminya, perusahaan ini didirikan pada 12 November 1980 di Malang, Jawa Timur.
Perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia yang berikutnya adalah PT Nindya Karya. Sebagai perusahaan konstruksi, mereka telah banyak membangun berbagai proyek besar di tanah air.
Dalam sejarahnya, Nindya Karya berawal dari sebuah perusahaan bernama N.V. Nederlands Aannemings Maastchappy (NEDAM) pada 1877. Pasca kemerdekaan, perusahaan milik Belanda dinasionalisasikan.
Berdasarkan surat keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor 5 tahun 1960, nama perusahaan berganti menjadi Perusahaan Bangunan Nindya Karya. Setahun berselang, namanya kembali berubah menjadi Perusahaan Negara Nindya Karya.
Barulah pada 1969 statusnya menjadi Persero berdasarkan Peraturan Pemerintah No.12 tahun 1969. Pada perjalanannya, perusahaan ini telah banyak membangun bangunan monumental, termasuk di antaranya adalah Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
5. PT Amarta Karya
Keberadaan PT Amarta Karya memiliki sejarah panjang dalam pendiriannya. Mengutip laman resminya, pada tahun 1960 muncul perusahaan Robbe Linde & Co yang beroperasi dalam pembuatan konstruksi baja.
Pada 1962, perusahaan tersebut dinasionalisasi menjadi PN Amarta Karya. Setelahnya, statusnya kembali berubah menjadi perseroan pada tahun 1972. Saat itu, mereka mulai memperluas jangkauannya menjadi konstruksi di bidang sipil, listrik, dan mekanik.
6. PT Brantas Abipraya
Perusahaan kontraktor terbesar di Indonesia berikutnya adalah PT Brantas Abipraya. Mengutip laman resminya, perusahaan ini didirikan pada 12 November 1980 di Malang, Jawa Timur.