Metamorfosis Warung Kelontong Jakarta, Tak Lagi Jadul Berkat Ekosistem Digital BRI
loading...
A
A
A
“Kadang Rp5.000 atau Rp8.000 aja mbak-mbak di sini bayar pake QRIS,” tuturnya, diiringi senyum.
Setali tiga uang. Metamorfosis pembayaran itu terjadi di lapak cuwe (ikan kukus/pindang) Riyanti Sari di pasar pagi Pamulang, Tangerang Selatan. Pemandangan kekinian terpampang di lapaknya. Jika dulu meja kusam hanya terhampar cuwe tongkol, bandeng presto, dan ikan asap kini papan QRIS BRI turut menghiasi.
Praktis model pembayaran ini menuai banyak pujian pelanggan. “Ya gini dong, canggih. Kita bisa scan kalo lagi gak bawa duit,” tutur Wiwin, ibu rumah tangga yang belanja di lapak itu, Rabu (11/1/2023).
Suami Riyanti yang berjaga di lapak mengamini. “Iya. Sekarang banyak yang bayar pakai ginian (QRIS). Orang BRI yang kemarin datang dan masang,” ujarnya.
Tak dimungkiri, perubahan itu menjadikan lapak pedagang kini terlihat maju dan modern. Baik warung kelontong Suyami maupun lapak cuwe Riyanti, secara fisik masih sama, tetapi mereka kini tak lagi jadul alias jaman dulu/ketinggalan zaman. Ekosistem digital Bank BRI telah membantu para pelaku usaha mikro ini menjadi lebih semringah.
Transformasi Digital BRI
Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat telah mengubah lanskap kehidupan manusia secara fundamental. Perkembangan itu terus bergulir hingga menciptakan sebuah keadaan serba digital hingga lazim disebut era digital. Berbagai pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manual telah berubah ke digitalisasi.
World Economic Forum pada 2018 menyebut terdapat tujuh teknologi digital yang sedang mentransformasi dunia. Laporan ini terankum dalm studi Digital Transformation Initiative. Tujuh teknologi digital itu yakni kecerdasan buatan (artificial intelligence), autonomous vehicle, big data analytics and cloud, customs manufacturing and 3D printing, internet of things, robot and drones, dan yang terakhir social media and platforms.
Setali tiga uang. Metamorfosis pembayaran itu terjadi di lapak cuwe (ikan kukus/pindang) Riyanti Sari di pasar pagi Pamulang, Tangerang Selatan. Pemandangan kekinian terpampang di lapaknya. Jika dulu meja kusam hanya terhampar cuwe tongkol, bandeng presto, dan ikan asap kini papan QRIS BRI turut menghiasi.
Praktis model pembayaran ini menuai banyak pujian pelanggan. “Ya gini dong, canggih. Kita bisa scan kalo lagi gak bawa duit,” tutur Wiwin, ibu rumah tangga yang belanja di lapak itu, Rabu (11/1/2023).
Suami Riyanti yang berjaga di lapak mengamini. “Iya. Sekarang banyak yang bayar pakai ginian (QRIS). Orang BRI yang kemarin datang dan masang,” ujarnya.
Tak dimungkiri, perubahan itu menjadikan lapak pedagang kini terlihat maju dan modern. Baik warung kelontong Suyami maupun lapak cuwe Riyanti, secara fisik masih sama, tetapi mereka kini tak lagi jadul alias jaman dulu/ketinggalan zaman. Ekosistem digital Bank BRI telah membantu para pelaku usaha mikro ini menjadi lebih semringah.
Transformasi Digital BRI
Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat telah mengubah lanskap kehidupan manusia secara fundamental. Perkembangan itu terus bergulir hingga menciptakan sebuah keadaan serba digital hingga lazim disebut era digital. Berbagai pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manual telah berubah ke digitalisasi.
World Economic Forum pada 2018 menyebut terdapat tujuh teknologi digital yang sedang mentransformasi dunia. Laporan ini terankum dalm studi Digital Transformation Initiative. Tujuh teknologi digital itu yakni kecerdasan buatan (artificial intelligence), autonomous vehicle, big data analytics and cloud, customs manufacturing and 3D printing, internet of things, robot and drones, dan yang terakhir social media and platforms.