BKPM: Tak Mudah Relokasi Industri ke Jateng

Jum'at, 12 Juni 2015 - 11:34 WIB
BKPM: Tak Mudah Relokasi Industri ke Jateng
BKPM: Tak Mudah Relokasi Industri ke Jateng
A A A
SOLO - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan bahwa relokasi kawasan industri Jabodetabek ke Jawa Tengah (Jateng) tidak mudah.

Sekadar informasi, sebanyak 50 industri beberapa kawasan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) ke Jawa Tengah terancam digeser karena upah di Jateng lebih rendah dari jabodetabek. Kendati demkikan, menurut dia, pemindahan pabrik memerlukan izin dari pemerintah daerah dan pusat.

"Kebijakan itu yang kami akan coba bicarakan di level nasional karena ada beberapa, di antaranya yang orientasinya adalah ekspor. Pasalnya, memindahkan pabrik itu tak mudah, kan ada fase stagnan juga," kata Franky di Solo, Jumat (12/6/2015).

Tak hanya itu, dia menambahkan, pemindahan kawasan industri ke tempat atau kawasan lain membutuh modal 2-3 kali lipat.

"Atau kalau mau dipindahkan, mereka pasti mikir, modalnya harus 2-3 kali lipat untuk memindahkan, bangun lagi, kemudian mengurus ini dan itu. Itu butuh biaya yang besar," tutur dia.

Kalaupun harus dipindahkan secara bertahap, Franky menegaskan, sulit dilakukan karena berbenturan dengan ketentuan Dinas Tata Ruang Daerah.

"Ya tidak bisa dong kalau satu-satu (dipindahkan). Kalau ketentuan dari dinas tata ruang, tidak bisa satu-satu. Pindah satu, ya pindah semua, tidak bisa milih antara yang masih produktif dipindah dan yang tidak, tetap tinggal, itu tidak bisa," tandasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6535 seconds (0.1#10.140)