Laba Bersih GIAA Semester I Naik 114,5%
Laba Bersih GIAA Semester I Naik 114,5%
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) pada semester I/2015 berhasil membukukan laba bersih sebesar USD29,3 juta atau Rp395,55 miliar (Rp13.500/USD), tumbuh 114,5% dibanding periode sama tahun lalu.
Direktur Utama GIAA Arif Wibowo mengatakan, pertumbuhan laba bersih perseroan seiring meningkatnya pendapatan usaha (operating revenue) dalam enam bulan pertama tahun ini.
Tercatat hingga akhir Juni 2015, perseroan meraih USD1,84 miliar atau Rp24,84 triliun, naik 4,7% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar USD1,76 miliar atau Rp23,76 triliun.
"Peningkatan kinerja perseroan di tengah penurunan perekonomian ini dicapai berkat penerapan berbagai strategi pengembangan bisnis melalui program quick wins dan efisiensi," kata Arif dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Seperti diketahui, pada semester I/2015 emiten maskapai penerbangan ini masih menderita kerugian sebesar USD201,3 juta. Menurutnya, berkat efisiensi dari harga bahan bakar pesawat (fuel) sebesar 44%, perseroan bisa menghemat hingga USD98 juta sepanjang tahun ini.
Akibatnya, beban usaha (operating expenses) GIAA selama semester I/2015 berhasil diturunkan sebesar 11,6% menjadi USD1,76 miliar dari sebelumnya sebesar USD1,99 miliar.
"Peningkatan pendapatan dan disiplin penurunan biaya ini merupakan wujud pertumbuhan positif perusahaan yang ditopang meningkatnya kinerja perseroan sejak awal 2015," pungkasnya.
Direktur Utama GIAA Arif Wibowo mengatakan, pertumbuhan laba bersih perseroan seiring meningkatnya pendapatan usaha (operating revenue) dalam enam bulan pertama tahun ini.
Tercatat hingga akhir Juni 2015, perseroan meraih USD1,84 miliar atau Rp24,84 triliun, naik 4,7% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar USD1,76 miliar atau Rp23,76 triliun.
"Peningkatan kinerja perseroan di tengah penurunan perekonomian ini dicapai berkat penerapan berbagai strategi pengembangan bisnis melalui program quick wins dan efisiensi," kata Arif dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Seperti diketahui, pada semester I/2015 emiten maskapai penerbangan ini masih menderita kerugian sebesar USD201,3 juta. Menurutnya, berkat efisiensi dari harga bahan bakar pesawat (fuel) sebesar 44%, perseroan bisa menghemat hingga USD98 juta sepanjang tahun ini.
Akibatnya, beban usaha (operating expenses) GIAA selama semester I/2015 berhasil diturunkan sebesar 11,6% menjadi USD1,76 miliar dari sebelumnya sebesar USD1,99 miliar.
"Peningkatan pendapatan dan disiplin penurunan biaya ini merupakan wujud pertumbuhan positif perusahaan yang ditopang meningkatnya kinerja perseroan sejak awal 2015," pungkasnya.
(izz)
Explore More