Bea Cukai Bantah Merazia Produk Tak Ber-SNI

JAKARTA - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi membantah telah melakukan razia produk tak ber-SNI di beberapa toko elektronik di Jakarta. Bahkan, pihaknya tidak memberi perintah ke anak buahnya baik lisan maupun tertulis terkait razia tersebut.

Diberitakan sebelumnya, baru-baru ini beberapa toko elektronik di Glodok, jakarta, melakukan aksi tutup toko 10 hari. Hal ini terkait penggeledahan yang diduga dilakukan oleh Kementerian Perdagangan dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) soal barang elektronik yang tidak memiliki label SNI.

Bahkan, bukan hanya dibilangan Glodok razia juga dilakukan di ITC Mangga Dua, Harco Mangga Dua dan Pertokoan di Tanah Abang. (Baca: Pengusaha Retailer di Jakarta Boikot Tutup Toko).

"Enggak ada perintah baik tertulis maupun lisan untuk melakukan penggeledahan. Samapi sekarang juga belum ada laporan geledah-geledah pasar," katanya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Heru mengatakan, semua pihak bisa melakukan pengecekan ke areah penggeledahan, apakah ada bukti bahwa DJBC‎ yang melakukan perintah atas penggeledahan tersebut atau tidak.

"Kalau memang ada info itu, bisa dicek ke sana. Kita merasa dirugikan, karena kita enggak memerintahkan, tapi dituduh sebagai penggeledah. Kemendag juga membantah tho," kata dia. (Baca: Pemerintah Bantah Lakukan Sweeping Produk Tak Ber-SNI).

Pihaknya justru melakukan sosialisasi kebijakan elektronik untuk barang-barang yang tidak ber SNI kepada para asosiasi dan pedagang elektronik.

"Kemarin yang ada semacam sosialisasi, menjelaskan soal kebijakan elektronik untuk barang-barang yang enggak ber SNI. Kalaupun ada penggeledahan, pasti surat tugasnya ada, dari Bareskrim pun juga ada," pungkasnya.

Baca Juga:

Terkait Masalah SNI, Kemendag Bantah Razia Toko

Kepolisian: Tak Ada Razia Toko Produk Ber-SNI