Darmin Sebut Paket Ekonomi VII Akan Fokus Dana Desa
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan bahwa paket kebijakan ekonomi jilid VII yang akan digulirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat akan membahas soal dana desa.
Seperti diketahui, dana desa dan transfer daerah yang saat ini telah dialirkan dari pemerintah pusat ke daerah, masih banyak yang mangkrak dan nganggur (dana idle). Sehingga penyalurannya tidak efektif ke pembangunan daerah tersebut.
"Ada bahas dana desa, nanti malah mungkin untuk paket kebijakan minggu ini soal dana desa," kata Menko Darmin usai memberikan materi kuliah umum di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (9/11/2015).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan paket kebijakan I-VI untuk memulihkan tekanan ekonomi Indonesia dari pengaruh ekonomi global. Semua paket tersebut mulai digulirkan awal September 2015.
Sementara mengenai dana desa, pemerintah sudah menganggarkan dalam APBN-P 2015 sebesar Rp20,8 triliun. Namun melihat kenyataannya, dana desa dari APBD yang masih menganggur jika diakumulasikan dari beberapa tahun kebelakang, totalnya mencapai Rp160 triliun hingga akhir tahun.
Seperti diketahui, dana desa dan transfer daerah yang saat ini telah dialirkan dari pemerintah pusat ke daerah, masih banyak yang mangkrak dan nganggur (dana idle). Sehingga penyalurannya tidak efektif ke pembangunan daerah tersebut.
"Ada bahas dana desa, nanti malah mungkin untuk paket kebijakan minggu ini soal dana desa," kata Menko Darmin usai memberikan materi kuliah umum di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (9/11/2015).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan paket kebijakan I-VI untuk memulihkan tekanan ekonomi Indonesia dari pengaruh ekonomi global. Semua paket tersebut mulai digulirkan awal September 2015.
Sementara mengenai dana desa, pemerintah sudah menganggarkan dalam APBN-P 2015 sebesar Rp20,8 triliun. Namun melihat kenyataannya, dana desa dari APBD yang masih menganggur jika diakumulasikan dari beberapa tahun kebelakang, totalnya mencapai Rp160 triliun hingga akhir tahun.
(izz)