Pefindo Ramal Penerbitan Obligasi 2016 Tembus Rp66 T
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Salyadi Syahputra meramal nilai emisi penerbitan obligasi akan mencapai Rp66 triliun pada 2016.
Dia menjelaskan, ada estimasi refinancing tahun depan sebesar Rp48 triliun. Sementara untuk penerbitan obligasi yang tertunda senilai Rp9 triliun.
"Kita pendekatannya, estimasi lihat jatuh tempo pada 2016 ada Rp48 triliun untuk refinancing, Rp9 triliun penerbitan umum berkelanjutan yang pada 2015 belum terealisasi akan dilakukan tahun depan," ujarnya di Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Selain itu, Salyadi memperkirakan akan ada sebesar Rp9 triliun lagi melalui penerbitan obligasi korporasi baru, sukuk, dan medium term note (MTN).
"Sementara kita perkirakan ada obligasi korporasi, sukuk, dan MTN baru dari emiten baru yang bukan untuk refinancing Rp9 triliun. Mudah-mudahan ada kenaikan, kita asumsikan sebesar itu," kata dia.
Menurutnya, hingga 30 November 2015, secara total ada 46 perusahaan yang menerbitkan surat utang dengan rincian melalui obligasi Rp57,52 triliun, MTN sebesar Rp4,3 triliun, dan sekuritisasi mencapai Rp182 miliar.
"Kalau kuponnya bisa berkompetisi dengan perbankan, tahun depan akan banyak yang masuk ke pasar obligasi karena kebutuhannya sangat besar," pungkas Salyadi.
Dia menjelaskan, ada estimasi refinancing tahun depan sebesar Rp48 triliun. Sementara untuk penerbitan obligasi yang tertunda senilai Rp9 triliun.
"Kita pendekatannya, estimasi lihat jatuh tempo pada 2016 ada Rp48 triliun untuk refinancing, Rp9 triliun penerbitan umum berkelanjutan yang pada 2015 belum terealisasi akan dilakukan tahun depan," ujarnya di Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Selain itu, Salyadi memperkirakan akan ada sebesar Rp9 triliun lagi melalui penerbitan obligasi korporasi baru, sukuk, dan medium term note (MTN).
"Sementara kita perkirakan ada obligasi korporasi, sukuk, dan MTN baru dari emiten baru yang bukan untuk refinancing Rp9 triliun. Mudah-mudahan ada kenaikan, kita asumsikan sebesar itu," kata dia.
Menurutnya, hingga 30 November 2015, secara total ada 46 perusahaan yang menerbitkan surat utang dengan rincian melalui obligasi Rp57,52 triliun, MTN sebesar Rp4,3 triliun, dan sekuritisasi mencapai Rp182 miliar.
"Kalau kuponnya bisa berkompetisi dengan perbankan, tahun depan akan banyak yang masuk ke pasar obligasi karena kebutuhannya sangat besar," pungkas Salyadi.
(izz)