Bank Dunia Setujui Kerangka Kerja Baru untuk Indonesia

Rabu, 02 Desember 2015 - 23:31 WIB
Bank Dunia Setujui Kerangka...
Bank Dunia Setujui Kerangka Kerja Baru untuk Indonesia
A A A
JAKARTA - Bank Dunia menyetujui kerangka kerja kemitraan negara terbaru untuk Indonesia, yang akan berlaku selama lima tahun. Kerangka kerja baru ini diharapkan akan memberikan dukungan lebih dari USD10 miliar atau sekitar Rp138 triliun guna mendorong pengembangan infrastruktur dan program-program sosial demi mengentaskan kemiskinan.

Wakil Presiden Bank Dunia untuk wilayah Asia Timur dan Pasifik, Axel van Trotsenburg mengatakan, kerangka kerja untuk tahun 2016-2020 merupakan salah satu kerangka kerja sama terbesar untuk sebuah negara bagi kelompok Bank Dunia. Hal ini mencerminkan kuatnya kerja sama antara Indonesia dengan lembaga-lembaga dalam kelompok Bank Dunia, yaitu the International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), International Finance Corporation (IFC) and Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA).

“Kami percaya Indonesia akan memanfaatkan peluang besar ke depan dan akan semakin tangguh menghadapi tantangan-tantangan global dan domestik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/12/2015).

Menurutnya, kerja sama ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah (RPJMN) Indonesia. Ada enam bidang kerja sama antara kelompok Bank Dunia dengan pemerintah, sektor swasta dan mitra-mitra pembangunan lainnya, antara lain mendukung program infrastruktur nasional, kemudian mendukung sektor energi, mendukung program untuk membangun ekonomi maritim serta memperbaiki perhubungan dan logistik, upaya pemerintah dalam mengumpulkan pendapatan lebih banyak dan membelanjakannya secara lebih efektif.

Selain itu, mendukung pemerintah daerah agar menyediakan layanan yang lebih baik dalam hal kesehatan, pendidikan, sanitasi dan air. Serta mendukung upaya lebih banyak dan komprehensif guna melindungi sumber daya alam Indonesia yang sangat besar, termasuk upaya menghentikan kebakaran lahan gambut dan deforestasi, menuju pengurangan emisi karbon dan pengembangan matapenceharian yang berkelanjutan untuk masyarakat miskin.

Dia melanjutkan, Bank Dunia juga menyambut baik dukungan baru serta komitmen Indonesia untuk mengentaskan kemiskinan dan memeratakan kesejahteraan secara lebih luas, melalui investasi pada program-program infrastruktur dan layanan umum seperti kesehatan, serta program perlindungan sosial yang akan membantu masyarakat miskin secara langsung.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves menambahkan, kerangka ini juga menyerukan perlunya kerja sama multi-sektor yang akan meningkatkan investasi dunia swasta dan memperkuat iklim usaha serta fungsi pasar, sambil memastikan bahwa semua upaya dilakukan demi mengurangi ketimpangan dan mengentaskan kemiskinan ekstrim.

Selain itu, kerja sama Bank Dunia dengan Indonesia bertujuan untuk memperbaiki iklim investasi demi mendukung kalangan swasta agar ikut ambil bagian, mengingat pentingnya peran mereka dalam pembangunan Indonesia.

"Ini bukan saja untuk mendorong agar investasi swasta dapat menjawab kebutuhan infrastruktur. Melainkan, sektor swasta pun bisa menjadi mitra yang kuat dalam memperluas inklusi keuangan bagi masyarakat miskin, mendukung usaha kecil dan menengah, serta pengusaha perempuan, dan membangun infrastruktur yang berkelanjutan, yang dapat mengurangi kemiskinan serta dampak perubahan iklim," terangnya.

Jika diimplementasi secara penuh, lanjut dia, kerangka kerja sama baru ini akan meningkatkan pinjaman IBRD hingga USD7,5 miliar dan kerja sama baru IFC senilai hingga USD3 miliar dalam bentuk saham, pinjaman, jaminan dan mobilisasi, serta program MIGA, yang akan meningkatkan perlindungan terhadap risiko politik dan jaminan gagal bayar.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0808 seconds (0.1#10.140)