Utang Luar Negeri RI Akhir 2015 Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi utang luar negeri pada akhir kuartal IV 2015 tercatat sebesar USD310,7 miliar, naik 2,8% dibandingkan dengan posisi akhir kuartal III 2015 sebesar USD302,3 miliar. Berdasarkan jangka waktu asal, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh utang luar negeri jangka panjang yang meningkat, sementara utang luar negeri jangka pendek menurun.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengungkapkan, berdasarkan kelompok peminjam, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh utang luar negeri sektor publik yang meningkat, sementara utang luar negeri sektor swasta menurun.
"Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, posisi total utang luar negeri meningkat USD17,0 miliar atau tumbuh 5,8% dari posisi akhir 2014 sebesar USD293,8 miliar," kata Tirta di Jakarta, Jumat (19/2/2016).
Dia melanjutkan, dengan perkembangan tersebut, rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir kuartal IV 2015 tercatat sebesar 36,1%, lebih tinggi dibandingkan dengan 34,8% pada akhir kuartal III 2015 dan 33,0% pada akhir tahun 2014. Sedangkan berdasarkan jangka waktu asal, posisi utang luar negeri Indonesia didominasi oleh utang luar negeri berjangka panjang (86,7% dari total utang luar negeri).
Adapun utang luar negeri berjangka panjang pada akhir kuartal IV 2015 mencapai USD269,4 miliar, naik 3,6% dibandingkan dengan posisi akhir kuartal III 2015 yang tercatat sebesar USD260,0 miliar. Di sisi lain, utang luar negeri berjangka pendek turun 2,4% dari USD42,3 miliar pada akhir kuartal III 2015 menjadi USD41,3 miliar pada akhir kuartal IV 2015.
Dengan perkembangan tersebut, kemampuan cadangan devisa untuk menutupi kewajiban jangka pendek membaik, tercermin pada rasio utang jangka pendek terhadap cadangan devisa yang turun dari 41,6% pada kuartal III 2015 menjadi 39,0% pada kuartal IV 2015.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengungkapkan, berdasarkan kelompok peminjam, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh utang luar negeri sektor publik yang meningkat, sementara utang luar negeri sektor swasta menurun.
"Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, posisi total utang luar negeri meningkat USD17,0 miliar atau tumbuh 5,8% dari posisi akhir 2014 sebesar USD293,8 miliar," kata Tirta di Jakarta, Jumat (19/2/2016).
Dia melanjutkan, dengan perkembangan tersebut, rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir kuartal IV 2015 tercatat sebesar 36,1%, lebih tinggi dibandingkan dengan 34,8% pada akhir kuartal III 2015 dan 33,0% pada akhir tahun 2014. Sedangkan berdasarkan jangka waktu asal, posisi utang luar negeri Indonesia didominasi oleh utang luar negeri berjangka panjang (86,7% dari total utang luar negeri).
Adapun utang luar negeri berjangka panjang pada akhir kuartal IV 2015 mencapai USD269,4 miliar, naik 3,6% dibandingkan dengan posisi akhir kuartal III 2015 yang tercatat sebesar USD260,0 miliar. Di sisi lain, utang luar negeri berjangka pendek turun 2,4% dari USD42,3 miliar pada akhir kuartal III 2015 menjadi USD41,3 miliar pada akhir kuartal IV 2015.
Dengan perkembangan tersebut, kemampuan cadangan devisa untuk menutupi kewajiban jangka pendek membaik, tercermin pada rasio utang jangka pendek terhadap cadangan devisa yang turun dari 41,6% pada kuartal III 2015 menjadi 39,0% pada kuartal IV 2015.
(akr)