Ini Kata Darmin Mengapa Pertumbuhan Ekonomi Tidak Capai 5%
Rabu, 04 Mei 2016 - 16:28 WIB

Ini Kata Darmin Mengapa Pertumbuhan Ekonomi Tidak Capai 5%
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah baru saja mengumandangkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 tercatat 4,92%. Alias tidak sampai 5%. Angka ini turun dibandingkan kuartal IV tahun 2015, yang ketika itu tumbuh 5,04%.
Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pertumbuhan ekonomi 4,92% disebabkan musim panen raya yang bergeser.
“Ini terjadi karena pergeseran masa panen raya. Tahun lalu kan terjadi el nino, kemudian juga harga komoditas yang rendah dan pertambangan yang masih terkontraksi menjadi masalah,” kata Darmin di Jakarta, Rabu (4/3/2016).
Namun, Darmin tetap mengapresiasi kondisi pertumbuhan ini lantaran, di kuartal I 2015 angka ini meningkat. "Saya tetap apresiasi. Meskipun pertumbuhan ekonomi kita di kuartal I 2016 ini tidak sebagus pertumbuhan di kuartal IV 2015, tapi masih bagus dibanding kuartal I 2015," kata dia.
Analisa dia, untuk mengembalikan kondisi komoditas di angka semula, tidak mudah. Termasuk harga batu bara yang belum pulih sama sekali. Bahkan hingga kuartal II 2016 seperti yang diproyeksikan Badan Pusat Statistik (BPS).
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I 2016 Tumbuh 4,92%)
"Sektor pertambangan menurun secara kuartal karena beberapa produk, terutama batu bara belum pulih sama sekali," jelasnya.
Selain itu, kata dia, dari sisi belanja pemerintah, belum ada dampak yang signifikan untuk perekonomian, khususnya pada belanja barang dan modal juga pada pertumbuhan kredit yang masih relatif rendah.
"Belanja barang memang enggak terlalu besar jumlahnya walau naik. Ini juga tidak terlalu memberikan andil," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pertumbuhan ekonomi 4,92% disebabkan musim panen raya yang bergeser.
“Ini terjadi karena pergeseran masa panen raya. Tahun lalu kan terjadi el nino, kemudian juga harga komoditas yang rendah dan pertambangan yang masih terkontraksi menjadi masalah,” kata Darmin di Jakarta, Rabu (4/3/2016).
Namun, Darmin tetap mengapresiasi kondisi pertumbuhan ini lantaran, di kuartal I 2015 angka ini meningkat. "Saya tetap apresiasi. Meskipun pertumbuhan ekonomi kita di kuartal I 2016 ini tidak sebagus pertumbuhan di kuartal IV 2015, tapi masih bagus dibanding kuartal I 2015," kata dia.
Analisa dia, untuk mengembalikan kondisi komoditas di angka semula, tidak mudah. Termasuk harga batu bara yang belum pulih sama sekali. Bahkan hingga kuartal II 2016 seperti yang diproyeksikan Badan Pusat Statistik (BPS).
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I 2016 Tumbuh 4,92%)
"Sektor pertambangan menurun secara kuartal karena beberapa produk, terutama batu bara belum pulih sama sekali," jelasnya.
Selain itu, kata dia, dari sisi belanja pemerintah, belum ada dampak yang signifikan untuk perekonomian, khususnya pada belanja barang dan modal juga pada pertumbuhan kredit yang masih relatif rendah.
"Belanja barang memang enggak terlalu besar jumlahnya walau naik. Ini juga tidak terlalu memberikan andil," pungkasnya.
(ven)