Raih SVLK, Mendag Lembong Pede Ekspor Mebel Meroket

Kamis, 12 Mei 2016 - 15:54 WIB
Raih SVLK, Mendag Lembong...
Raih SVLK, Mendag Lembong Pede Ekspor Mebel Meroket
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan Indonesia sudah mendapatkan sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dari Uni Eropa. Sehingga diyakini akan meningkatkan ekspor kayu nasional.

Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong mengungkapkan, produk mebel dari Tanah Air yang diekspor ke Uni Eropa akan masuk jalur hijau.

(Baca: Mendag Lembong Pede AS Bakal Dongkrak Ekspor RI)

"Dengan diberlakukannya SVLK, ekspor mebel kayu Indonesia akan melonjak. Dongkrak ekspor karena dengan sistem SVLK, produk kita masuk jalur hijau," ujarnya di Jakarta, Kamis (12/5/2016).

Dia menjelaskan, produk mebel Indonesia akan langsung bisa masuk ke Uni Eropa tanpa harus diperiksa dahulu. Sehingga, jauh dapat mengangkat standar perdagangan.

"Di Eropa langsung jalur hijau tanpa inspeksi, hilang waktu, hilang ongkos. Kemudian perlu saya sampaikan ini contoh terbaik dari kerja sama perdagangan internasional, idealnya mengangkat standar kita, itu yang terjadi," katanya.

Tom menambahkan, pemerintah sedang membangun sistem yang canggih namun efisien. Sehingga, dapat memberikan kepercayaan terhadap mitra perdagangan seperti Uni Eropa.

"Kita mereformasi diri, membangun sistem yang mantap canggih, sederhana tapi efisien. Membangun kepercayaan mitra kita yakni Uni Eropa, memiliki standar kualitas dunia," pungkas dia.

Sekadar informasi, sebelum menjadi Presiden atau saat masih menjadi pengusaha, Joko Widodo (Jokowi) pernah mencoba menjalani hidup membuka usaha mebel. Dia pun mengisahkan tentang suka dukanya ketika masih membesut bisnis mebelnya.

Kala itu, Jokowi mengaku kesulitan untuk bisa mengikuti pameran berskala nasional seperti Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft). Pameran ini merupakan momen tahunan yang ditunggu-tunggu pengusaha skala UKM.

Sebab, pada ajang yang diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) tersebut, pelaku UKM bisa bertemu dengan para buyers dan berlomba mendapatkan order, baik untuk pasar domestik atau segmen ekspor.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1276 seconds (0.1#10.140)