Pemerintah Buka Opsi Impor Kerbau dari India
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka opsi untuk mengimpor kerbau dari India. Hal ini untuk mengantisipasi harga daging sapi yang masih belum stabil.
Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong mengungkapkan, pemerintah berpikir untuk mengimpor kerbau karena negeri Taj Mahal tersebut surplus jumlah kerbau. Dengan begitu, maka harga yang ditawarkannya jauh lebih murah ketimbang sapi.
"Setahu saya, kita cenderung (impor) kerbau. Karena di sana (India) kan sapi itu dianggap suci. Terlebih (kerbau) jauh lebih cocok untuk rendang," katanya saat berbincang dengan media di kantornya, Kamis (16/6/2016).
Meski impor kerbau merupakan hal baru bagi Indonesia, namun dirinya percaya rencana tersebut dapat menekan harga daging dalam negeri. "Untuk kemajuan, kita harus bisa mencoba hal baru. Mungkin kita masih belum terbiasa, di awal masih ragu. Kalau kita tidak coba bagaimana mau maju," imbuh dia.
Menurutnya, di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina, impor kerbau dari India sudah bukan hal yang baru lagi. Selain tak berbeda jauh soal rasa, harga kerbau juga lebih murah ketimbang sapi. (Baca: Mendag Buka-bukaan Soal Penyebab Harga Daging Sapi Melonjak)
"Di Malaysia, Singapura, dan Filipina daging kerbau dari India sudah sangat lazim. Apalagi di Timur Tengah, banyak sekali daging kerbau dari India. Yang namanya Malaysia dan Singapura bisa, kenapa kita tidak," tandasnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk menekan harga daging sapi hingga Rp80.000 per kilogram (kg). Impor kerbau dari India dinilai mampu jadi solusi penurunan harga daging yang hingga kini tak beranjak turun di kisaran Rp100 ribu per kg.
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) pun telah bersiap jika pemerintah memerintahkan impor kerbau dari India. Bahkan beberapa waktu lalu, Perum Bulog telah menjajaki pertemuan dengan 13 perusahaan pemasok daging kerbau India yang dibawa oleh delegasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) India.
Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong mengungkapkan, pemerintah berpikir untuk mengimpor kerbau karena negeri Taj Mahal tersebut surplus jumlah kerbau. Dengan begitu, maka harga yang ditawarkannya jauh lebih murah ketimbang sapi.
"Setahu saya, kita cenderung (impor) kerbau. Karena di sana (India) kan sapi itu dianggap suci. Terlebih (kerbau) jauh lebih cocok untuk rendang," katanya saat berbincang dengan media di kantornya, Kamis (16/6/2016).
Meski impor kerbau merupakan hal baru bagi Indonesia, namun dirinya percaya rencana tersebut dapat menekan harga daging dalam negeri. "Untuk kemajuan, kita harus bisa mencoba hal baru. Mungkin kita masih belum terbiasa, di awal masih ragu. Kalau kita tidak coba bagaimana mau maju," imbuh dia.
Menurutnya, di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina, impor kerbau dari India sudah bukan hal yang baru lagi. Selain tak berbeda jauh soal rasa, harga kerbau juga lebih murah ketimbang sapi. (Baca: Mendag Buka-bukaan Soal Penyebab Harga Daging Sapi Melonjak)
"Di Malaysia, Singapura, dan Filipina daging kerbau dari India sudah sangat lazim. Apalagi di Timur Tengah, banyak sekali daging kerbau dari India. Yang namanya Malaysia dan Singapura bisa, kenapa kita tidak," tandasnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk menekan harga daging sapi hingga Rp80.000 per kilogram (kg). Impor kerbau dari India dinilai mampu jadi solusi penurunan harga daging yang hingga kini tak beranjak turun di kisaran Rp100 ribu per kg.
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) pun telah bersiap jika pemerintah memerintahkan impor kerbau dari India. Bahkan beberapa waktu lalu, Perum Bulog telah menjajaki pertemuan dengan 13 perusahaan pemasok daging kerbau India yang dibawa oleh delegasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) India.
(ven)