Kadin: Industri Dalam Negeri Terancam Harga Gas

Selasa, 20 September 2016 - 13:07 WIB
Kadin: Industri Dalam Negeri Terancam Harga Gas
Kadin: Industri Dalam Negeri Terancam Harga Gas
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, industri Indonesia terancam tak bisa bersaing, baik di domestik maupun regional, lantaran harga gas dalam negeri masih belum kompetitif.

Dia menuturkan, pemerintah harus segera mengambil langkah menentukan harga gas agar lebih kompetitif. Saat ini, harga gas Indonesia tergolong masih sangat tinggi yakni di kisaran USD8-USD9/meter kubik (MMBTU).

"Padahal, jika harga gas kita lebih kompetitif dan bisa turun, industri dalam negeri bisa bersaing dengan baik. Dengan menjual gas, revenue kita akan naik. Karena gas ini hanya sarana pengembangan industri kita," kata Rosan di Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Padahal, di negara-negara lain seperti di Singapura, Jepang, Malaysia, harga matrial gas sudah berada di angka USD5-USD6. Jika harga gas kompetitif, industri yang tumbuh akan sangat signifikan.

"Karena, sumber daya alam itu, bukan revenue driven tapi jembatan untuk membangun industri kita untuk tumbuh menjadi lebih baik," ujarnya.

Selain itu, akan ada multiplier effect jika harga gas ini bisa diefisiensikan. Terutama, menambah lapangan pekerjaan yang bisa men-drive perekonomian Indonesia untuk tumbuh lebih baik.

"Pertama, pasti menciptakan lapangan pekerjaan, kedua, memperbaiki gini ratio, ketiga, menciptakan kesejahteraan di industri lainnya. Itu yang terpenting," pungkas Rosan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7017 seconds (0.1#10.140)