Sri Mulyani Wanita Pertama Pimpin Pertemuan Bank Dunia dan IMF
A
A
A
JAKARTA - Ada sesuatu yang menarik disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Dia menjadi wanita pertama dalam sejarah yang menjabat sebagai ketua Komite Pembangunan (Development Commite-DC) dalam forum tersebut.
(Baca: Oleh-oleh Sri Mulyani Usai Pertemuan Bank Dunia dan IMF di AS)
Menkeu mengaku merasa bangga dan terhormat, karena dalam forum yang dihadiri 25 anggota terdiri atas para gubernur (menteri keuangan atau menteri ekonomi) dari 189 negara anggota bank dunia dan IMF, dia banyak memberikan pembahasan terutama perkembangan di Indonesia.
"Maka, ini pertama kalinya development commite dipimpin oleh menteri perempuan dan dari Indonesia, dan saya merasa sangat terhormat karena bisa memimpin rapat pembahasan di forum tersebut," kata dia di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Dalam pertemuan DC tersebut, Sri Mulyani mengemukakan tentang kekhawatiran situasi ekonomi global yang masih belum pulih selama 2016. Ditambah prediksi pertumbuhan ekonomi dunia yang masih rendah di 2017, terutama investasi ke negara berkembang yang menurun.
"Selain itu, kami bersama menyoroti soal harga komoditas di pasar global yang rendah serta ketidakpastian geopolitik global yang memengaruhi kepercayaan pasar," imbuhnya.
Untuk itu, DC meminta kepada Bank Dunia dan IMF untuk sama-sama dengan negara anggota bersinergi kebijakan dalam bidang moneter, fiskal dan reformasi struktural serta mendorong pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
(Baca: Oleh-oleh Sri Mulyani Usai Pertemuan Bank Dunia dan IMF di AS)
Menkeu mengaku merasa bangga dan terhormat, karena dalam forum yang dihadiri 25 anggota terdiri atas para gubernur (menteri keuangan atau menteri ekonomi) dari 189 negara anggota bank dunia dan IMF, dia banyak memberikan pembahasan terutama perkembangan di Indonesia.
"Maka, ini pertama kalinya development commite dipimpin oleh menteri perempuan dan dari Indonesia, dan saya merasa sangat terhormat karena bisa memimpin rapat pembahasan di forum tersebut," kata dia di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Dalam pertemuan DC tersebut, Sri Mulyani mengemukakan tentang kekhawatiran situasi ekonomi global yang masih belum pulih selama 2016. Ditambah prediksi pertumbuhan ekonomi dunia yang masih rendah di 2017, terutama investasi ke negara berkembang yang menurun.
"Selain itu, kami bersama menyoroti soal harga komoditas di pasar global yang rendah serta ketidakpastian geopolitik global yang memengaruhi kepercayaan pasar," imbuhnya.
Untuk itu, DC meminta kepada Bank Dunia dan IMF untuk sama-sama dengan negara anggota bersinergi kebijakan dalam bidang moneter, fiskal dan reformasi struktural serta mendorong pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
(izz)