PLB Buat Pengusaha Dapat Nilai Tambah USD5 Juta
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, keberadaan Pusat Logistik Berikat (PLB) yang dibangun pemerintah akan memberikan pengusaha dan perusahaan bidang logistik memperoleh nilai tambah dalam usahanya. Kalkulasi Ani-sapaan akrabnya--added value yang bakal tercipta mencapai USD5 juta alias Rp64 miliar (estimasi kurs Rp12.991/USD) bagi perusahaan tersebut.
"Added value untuk perusahaan nanti akan mencapai USD5 juta. Ini pasti akan dirasakan benar oleh perusahaan karena mereka menimbunnya jadi lebih dekat karena kedekatan geografis," kata Sri Mulyani, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Baca: Menkeu Bercita-cita Jadikan Indonesia Pusat Logistik di Asia Pasifik
Selain itu, adanya PLB ini juga bisa meningkatkan investasi di Indonesia lantaran banyak perusahaan yang akan masuk. Terutama untuk sektor logistik dan industri lainnya. Jika ini dilakukan secara maksimal dan dikelola dengan baik, maka bisa meningkatkan daya saing logistik Indonesia terhadap negara-negara tetangga di ASEAN.
"Mudah-mudahan dengan adanya pemaksimalan ini, ranking kita bakal naik. Karena selama ini indeks di beberapa struktur kepabeanan kita, baik ekspor atau impor masih belum baik. Untuk re-ekspor juga tidak ada tarif lagi. Karena ini yang timbulkan ranking kita kalah sama mereka, maka kita harapkan pemaksimalan PLB bisa dilakukan dengan lebih baik," ungkapnya.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah sudah mengembangkan 28 PLB di seluruh Indonesia. Kebanyakan di bangun di Pulau Jawa. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan untuk dibangun di luar Jawa sehingga kelak akan banyak PLB yang berdiri.
"Added value untuk perusahaan nanti akan mencapai USD5 juta. Ini pasti akan dirasakan benar oleh perusahaan karena mereka menimbunnya jadi lebih dekat karena kedekatan geografis," kata Sri Mulyani, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Baca: Menkeu Bercita-cita Jadikan Indonesia Pusat Logistik di Asia Pasifik
Selain itu, adanya PLB ini juga bisa meningkatkan investasi di Indonesia lantaran banyak perusahaan yang akan masuk. Terutama untuk sektor logistik dan industri lainnya. Jika ini dilakukan secara maksimal dan dikelola dengan baik, maka bisa meningkatkan daya saing logistik Indonesia terhadap negara-negara tetangga di ASEAN.
"Mudah-mudahan dengan adanya pemaksimalan ini, ranking kita bakal naik. Karena selama ini indeks di beberapa struktur kepabeanan kita, baik ekspor atau impor masih belum baik. Untuk re-ekspor juga tidak ada tarif lagi. Karena ini yang timbulkan ranking kita kalah sama mereka, maka kita harapkan pemaksimalan PLB bisa dilakukan dengan lebih baik," ungkapnya.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah sudah mengembangkan 28 PLB di seluruh Indonesia. Kebanyakan di bangun di Pulau Jawa. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan untuk dibangun di luar Jawa sehingga kelak akan banyak PLB yang berdiri.
(ven)