HT Beri Arahan dalam Raker Tahunan MNC Kapital
A
A
A
JAKARTA - CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) memberikan arahan dalam rapat kerja (raker) tahunan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) hari ini. Acara ini dihadiri seluruh jajaran direksi MNC Kapital beserta tujuh anak usahanya yakni MNC Securities, MNC Asset Management, MNC Finance, MNC Life, MNC Insurance, MNC Bank, dan MNC Leasing.
HT mengatakan, dalam menjalankan bisnis harus benar-benar konsekuen dengan yang dikerjakan. Sehingga, kinerja perusahaan tetap bisa cemerlang dalam waktu panjang.
"Menurut saya, bisnis itu semua bisa ditertibkan. Bisa dibuat baik sepanjang kita betul-betul konsekuen," ujarnya di Gedung MNC Financial Center, Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Ketika membangun MNC Group, HT bercerita, mengerjakannya dengan kerja keras. Namun, hal ini dinilai tidak cukup karena juga harus terus bergerak atau progresif dan disiplin.
"Waktu saya bangun MNC Group, kerja keras, progresif, dan disiplin. Ini bukan berarti enggak akan ada masalah, pada 1993 saya pernah kena saham palsu Rp3 miliar sampai Rp4 miliar, zaman itu bukan angka kecil," kata dia.
Kemudian, lanjut Ketua Umum Perindo ini, MNC Group butuh strategi khusus ketika Indonesia terkena krisis ekonomi 1998. Caranya, yakni dengan merubah fokus dengan mencari aset yang potensial lalu diakuisisi.
"Pada 1998 Indonesia alami krisis, kita butuh strategi, waktu 1990-1997 bisnis model underwriting, aset manajemen yang tradisional. Saya switch fokus cari aset yang lagi problem, kita restrukturisasi, kita bailout, kita beli dari bank, macam-macam caranya," pungkas HT.
HT mengatakan, dalam menjalankan bisnis harus benar-benar konsekuen dengan yang dikerjakan. Sehingga, kinerja perusahaan tetap bisa cemerlang dalam waktu panjang.
"Menurut saya, bisnis itu semua bisa ditertibkan. Bisa dibuat baik sepanjang kita betul-betul konsekuen," ujarnya di Gedung MNC Financial Center, Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Ketika membangun MNC Group, HT bercerita, mengerjakannya dengan kerja keras. Namun, hal ini dinilai tidak cukup karena juga harus terus bergerak atau progresif dan disiplin.
"Waktu saya bangun MNC Group, kerja keras, progresif, dan disiplin. Ini bukan berarti enggak akan ada masalah, pada 1993 saya pernah kena saham palsu Rp3 miliar sampai Rp4 miliar, zaman itu bukan angka kecil," kata dia.
Kemudian, lanjut Ketua Umum Perindo ini, MNC Group butuh strategi khusus ketika Indonesia terkena krisis ekonomi 1998. Caranya, yakni dengan merubah fokus dengan mencari aset yang potensial lalu diakuisisi.
"Pada 1998 Indonesia alami krisis, kita butuh strategi, waktu 1990-1997 bisnis model underwriting, aset manajemen yang tradisional. Saya switch fokus cari aset yang lagi problem, kita restrukturisasi, kita bailout, kita beli dari bank, macam-macam caranya," pungkas HT.
(izz)