Ketemu Australia, Indonesia Minta Bea Masuk Pupuk Diturunkan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam pertemuan bilateral Indonesia dengan Australia dua pekan mendatang, pihaknya meminta pemerintah Negeri Kangguru menurunkan bea masuk produk pupuk Indonesia. Saat ini, bea masuk pupuk, kata Airlangga, mencapai 100%.
Saking besarnya bea masuk tersebut, Indonesia tidak bisa menjual secara langsung pupuk jenis herbisida dan pestisida, dan harus melewati negara lain untuk menjual ke Australia. (Baca: Ini Poin Pembicaraan Jokowi dengan Australia)
"Kita minta agar perdagangan Indonesia dengan Australia tidak jomplang. Kita minta dibuka pasar untuk herbisida dan pestisida. Karena yang sekarang itu bea masuknya tinggi, 100%, dan akhirnya masuk dari ASEAN dan Malaysia. Ini yang ingin kita kembalikan," kata Airlangga, Jakarta, Jumat (28/10/2016).
Sementara itu, terang Menperin, Australia juga meminta Indonesia agar bea masuk raw sugar mereka ke sini tidak terlalu tinggi. Intinya, masing-masing negara memiliki permintaan perdagangan sendiri dan akan disepakati dalam pertemuan tersebut.
"Raw sugar itu volumenya besar, apalagi kalau cattle-nya ditambah. Jadi mereka minta raw sugar itu bea masuknya diturunkan juga," pungkas Airlangga.
Saking besarnya bea masuk tersebut, Indonesia tidak bisa menjual secara langsung pupuk jenis herbisida dan pestisida, dan harus melewati negara lain untuk menjual ke Australia. (Baca: Ini Poin Pembicaraan Jokowi dengan Australia)
"Kita minta agar perdagangan Indonesia dengan Australia tidak jomplang. Kita minta dibuka pasar untuk herbisida dan pestisida. Karena yang sekarang itu bea masuknya tinggi, 100%, dan akhirnya masuk dari ASEAN dan Malaysia. Ini yang ingin kita kembalikan," kata Airlangga, Jakarta, Jumat (28/10/2016).
Sementara itu, terang Menperin, Australia juga meminta Indonesia agar bea masuk raw sugar mereka ke sini tidak terlalu tinggi. Intinya, masing-masing negara memiliki permintaan perdagangan sendiri dan akan disepakati dalam pertemuan tersebut.
"Raw sugar itu volumenya besar, apalagi kalau cattle-nya ditambah. Jadi mereka minta raw sugar itu bea masuknya diturunkan juga," pungkas Airlangga.
(ven)