Anggito: Indonesia Punya Potensi Kuat Menjaga Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Ekonomi Anggito Abimanyu mengatakan, meskipun kondisi ekonomi tahun depan secara global belum sepenuhnya pulih, namun Indonesia diyakini memiliki potensi domestik kuat. Potensi ini yakni permintaan atau belanja domestik yang cukup baik.
Memang, lanjut dia, pelemahan ekonomi domestik yang terjadi selama ini akibat ketidakpastian global, terlihat dari turun tajamnya angka ekspor. Tidak hanya itu, angka impor pun mengalami penurunan. (Baca: MNC Asset Management dan MNC Securities Bahas Market Outlook 2017)
"Dengan adanya permintan domestik yang cukup kuat, maka ini menjadi andalan Indonesia yang mampu menopang perekonomian Indonesia hingga tetap berada di kisaran 5%," kata Anggito dalam Investor Gathering dengan tema Market Outlook 2017 "Opportunity in Challenging Year" yang diselenggarakan MNC Asset Management dan MNC Securities di Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Strong domestik demand tersebut harus dimaksimalkan pemerintah. Terlebih lagi, mendekati akhir tahun biasanya potensi belanja dan permintaan masyarakat terhadap barang konsumsi meningkat.
Anggito menyarankan agar pemerintah memaksimalkan belanja untuk membangun daerah-daerah di luar pulau Jawa yang belum terbangun secara maksimal. Karena, daerah-daerah tersebut masih mengandalkan komoditas untuk kemajuan ekonomi daerah mereka seperti Kalimantan Timur, Papua, Aceh, Jambi, hingga Riau.
(Baca: Market Wait and See Kebijakan Proteksionis Trump Tahun Depan)
"Ada beberapa di sana yang tumbuh negatif. Karena mereka masih mengandalkan komoditas. Beda dengan Jawa yang potensi ekonominya terus dibangun. Ini yang harus menjadi perhatian pemerintah," pungkasnya.
Memang, lanjut dia, pelemahan ekonomi domestik yang terjadi selama ini akibat ketidakpastian global, terlihat dari turun tajamnya angka ekspor. Tidak hanya itu, angka impor pun mengalami penurunan. (Baca: MNC Asset Management dan MNC Securities Bahas Market Outlook 2017)
"Dengan adanya permintan domestik yang cukup kuat, maka ini menjadi andalan Indonesia yang mampu menopang perekonomian Indonesia hingga tetap berada di kisaran 5%," kata Anggito dalam Investor Gathering dengan tema Market Outlook 2017 "Opportunity in Challenging Year" yang diselenggarakan MNC Asset Management dan MNC Securities di Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Strong domestik demand tersebut harus dimaksimalkan pemerintah. Terlebih lagi, mendekati akhir tahun biasanya potensi belanja dan permintaan masyarakat terhadap barang konsumsi meningkat.
Anggito menyarankan agar pemerintah memaksimalkan belanja untuk membangun daerah-daerah di luar pulau Jawa yang belum terbangun secara maksimal. Karena, daerah-daerah tersebut masih mengandalkan komoditas untuk kemajuan ekonomi daerah mereka seperti Kalimantan Timur, Papua, Aceh, Jambi, hingga Riau.
(Baca: Market Wait and See Kebijakan Proteksionis Trump Tahun Depan)
"Ada beberapa di sana yang tumbuh negatif. Karena mereka masih mengandalkan komoditas. Beda dengan Jawa yang potensi ekonominya terus dibangun. Ini yang harus menjadi perhatian pemerintah," pungkasnya.
(izz)