MNC Leasing Diminta Super Aktif dan Agresif
A
A
A
JAKARTA - Presiden Direktur PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) G Andrew Haswin meminta kepada salah satu anak usaha BCAP yakni MNC Leasing untuk menjalankan empat hal super, dalam upaya mencapai target pada 2017. Dia menerangkan yang pertama yakni agresif dan aktif, dimana karyawan harus bisa menerapkan sistem jemput bola dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan nasabah.
"Effort semua kerja mestinya super. Enggak bisa satu jalan,tetapi satu klien enggak berhasil terus nunggu lagi. Jadi harus super aktif dan agresif," ujarnya saat membuka acara Rakernas MNC Leasing di Gedung MNC Financial Center, Jakarta, Jumat (9/12/2016).
(Baca Juga: MNC Leasing Gelar Rakernas 2017)
Lebih lanjut dia menerangkan poin super kedua yakni kompak dan solid. Meski baru berusia dua tahun, karyawan MNC Leasing diminta agar tetap menjaga kekompakan, selain menerapkan kerja tim (teamwork).
"Pada saat Anda ke kantor, enggak ada tekanan, intimidasi, enggak ada hal-hal yang membuat kalian engga happy. Kalau ada apa-apa dengan manajemen, itu feel free. Saya minta manajemen juga terbuka. Kalau mau bicara ada apa, selalu dibuka komunikasinya, komunikasi, kolaborasi harus jalan," tegas dia.
Super yang ketiga, kata dia, adalah progresif dan inovatif. Saat ini MNC Leasing tengah mengurangi portofolio pembiayaan kepada produk-produk alat-alat berat (heavy equipment) untuk pertambangan. Hasilnya, perusahaan saat ini lebih menyasar kepada sektor properti dan konstruksi yang sejalan dengan program pemerintah.
"Saat ini coba untuk kurangi. Bukan tidak boleh dengan melihat kualitas aset yang kita perlu kasih pinjamannya. Kenapa bilang heavy equipment tetap dijalankan? Indonesia sekarang banyak sekali bangun infrastruktur. Jadi ke arah konstruksi, properti tidak apa-apa tetap jalan," turur Andrew.
Hal super yang terakhir diminta untuk dilakukan yakni menjaga disiplin. Ini harus dilakukan mengingat MNC Leasing menargetkan pada 2017 aset mampu tumbuh sebesar 110% menjadi Rp1 triliun.
"Butuh Rp1 triliun ini engga gampang. Perlu super super itu semua. Kalau tidak, itu hanya sebatas target saja jadinya. Disiplin untuk bagian kontrol. Lalu collection, ingatkan nasabah jangan sampai telat dam timbulnya kredit bermasalah," paparnya.
"Effort semua kerja mestinya super. Enggak bisa satu jalan,tetapi satu klien enggak berhasil terus nunggu lagi. Jadi harus super aktif dan agresif," ujarnya saat membuka acara Rakernas MNC Leasing di Gedung MNC Financial Center, Jakarta, Jumat (9/12/2016).
(Baca Juga: MNC Leasing Gelar Rakernas 2017)
Lebih lanjut dia menerangkan poin super kedua yakni kompak dan solid. Meski baru berusia dua tahun, karyawan MNC Leasing diminta agar tetap menjaga kekompakan, selain menerapkan kerja tim (teamwork).
"Pada saat Anda ke kantor, enggak ada tekanan, intimidasi, enggak ada hal-hal yang membuat kalian engga happy. Kalau ada apa-apa dengan manajemen, itu feel free. Saya minta manajemen juga terbuka. Kalau mau bicara ada apa, selalu dibuka komunikasinya, komunikasi, kolaborasi harus jalan," tegas dia.
Super yang ketiga, kata dia, adalah progresif dan inovatif. Saat ini MNC Leasing tengah mengurangi portofolio pembiayaan kepada produk-produk alat-alat berat (heavy equipment) untuk pertambangan. Hasilnya, perusahaan saat ini lebih menyasar kepada sektor properti dan konstruksi yang sejalan dengan program pemerintah.
"Saat ini coba untuk kurangi. Bukan tidak boleh dengan melihat kualitas aset yang kita perlu kasih pinjamannya. Kenapa bilang heavy equipment tetap dijalankan? Indonesia sekarang banyak sekali bangun infrastruktur. Jadi ke arah konstruksi, properti tidak apa-apa tetap jalan," turur Andrew.
Hal super yang terakhir diminta untuk dilakukan yakni menjaga disiplin. Ini harus dilakukan mengingat MNC Leasing menargetkan pada 2017 aset mampu tumbuh sebesar 110% menjadi Rp1 triliun.
"Butuh Rp1 triliun ini engga gampang. Perlu super super itu semua. Kalau tidak, itu hanya sebatas target saja jadinya. Disiplin untuk bagian kontrol. Lalu collection, ingatkan nasabah jangan sampai telat dam timbulnya kredit bermasalah," paparnya.
(akr)