Pertumbuhan Tenaga Kerja AS Melambat Selama Desember

Minggu, 08 Januari 2017 - 12:59 WIB
Pertumbuhan Tenaga Kerja AS Melambat Selama Desember
Pertumbuhan Tenaga Kerja AS Melambat Selama Desember
A A A
NEW YORK - Pelaku usaha Amerika Serikat (AS) tercatat telah menambahkan 156.000 pekerjaan pada Desember 2016 lalu dalam rilis data ekonomi terakhir sebelum Donald Trump disumpah sebagai Presiden AS yang baru. Jumlah bertambahnya pekerjaan pada akhir tahun kemarin menyusut jika dibandingkan pada November yang berhasil membuka 204.000 pekerjaan baru.

Sementara data ketenagakerjaan akhir tahun kemarin juga masih di bawah ekspektasi pasar yang sebelumnya memperekirakan bakal ada tambahan 175.000 pekerja. Di sisi lain seperti dilansir BBC, Minggu (8/1/2017) tingkat pengangguran mengalami kenaikan pada bulan lalu menjadi 4,7% dibandingkan sebelumnya 4,6%. Data ini tentu menjadi pekerjaan rumah buat Trump sebagai Presiden baru AS yang akan dilantik pada 20 Januari, mendatang.

Sebelumnya Trump telah berjanji akan menciptakan lowongan pekerjaan sebesar 25 juta lebih selama 10 tahun ke depan. Bureau of Labor statistics U.S menerangkan, bahwa tingkat pertumbuhan upah secara tahunan meningkat pada Desember mencapai 2,7%. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan peningkatan pendapatan sebesar 2,5% secara rata-rata tahunan di November dan menjadi yang tercepat sejak Juni 2009.

Biro sendiri pernah merevisi jumlah pekerjaan baru yang diciptakan pada bulan November dari jumlah awal. 178.000 menjadi 204.000. Tercatat sepanjang satu tahun terakhir di bawah kepemimpinan Barack Obama sebagai Presiden AS, pertumbuhan pekerjaan mencapai 2,2 juta, dari 2,7 juta pada tahun 2015.

Manajer Investasi Aberdeen Asset Management Lukas Bartolomeus mengatakan, pertumbuhan pekerjaan telah bertambah dengan peningkatan yang cukup baik. Namun diyakini semuanya dapat berubah menjelang peresmian Donald Trump sebagai pemimpin AS yang baru. "Perekonomian jelas sedang membaik dan membutuhkan kelanjutan dari rencana Trump. Interaksi antara Trump, Fed dan campuran kebijakan yang dihasilkan, mungkin akan menentukan buat investor tahun ini," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6641 seconds (0.1#10.140)