Peremajaan Kelapa Sawit Diharapkan Segera Berjalan

Kamis, 02 Februari 2017 - 18:32 WIB
Peremajaan Kelapa Sawit Diharapkan Segera Berjalan
Peremajaan Kelapa Sawit Diharapkan Segera Berjalan
A A A
JAKARTA - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit Bayu Krisnamurthi mengatakan, upaya untuk melakukan peremajaan kelapa sawit dalam rangka meningkatkan produksi sawit tidak mudah.

"Itu tantangannya tidak mudah. Kali ini, kami mendapatkan komitmen dari Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) yang akan ambil leadership. Dia akan mendesain proses replantingnya dan BPDP akan mendukung dari pembiayaan," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/2).

Bayu melanjutkan, Dirjen Perkebunan memang mempunyai otoritas pada perkebunan di Indonesia. Sementara peremajaan merupakan bagian dari kegiatan pembangunan perkebunan di Indonesia.

"BPDP hanya mendukung. Kemarin kami berinisiatif karena daripada menunggu, mendingan jalan dulu dan itu memang kesepakatannya. Begitu ada peraturan dan ketentuan dari Kementan, kami langsung nurut," ungkapnya. (Baca: Cara Darmin Tingkatkan Ekspor Kelapa Sawit)

Bayu juga menyoroti pasal mengenai peremajaan perkebunan kelapa sawit yang harus direvisi. "Kami memandang bahwa pasal itu perlu diperkuat, diperjelas untuk bisa mengatasi permasalahan yang selama ini ada. Misalnya tadi masalah ketidakjelasan lahan. Hal-hal seperti itu akan dicarikan 'cantolannya' sehingga lebih mudah untuk melaksanakan replanting," jelasnya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, BPDP Kelapa Sawit berperan strategis untuk mewujudkan tujuan bersama dalam membangun industri kelapa sawit dari hulu hingga hilir yang berdaya saing.

"Di sektor hulu, kami mengharapkan agar program peremajaan atau replanting dapat segera dilaksanakan untuk meningkatkan produktivitas petani rakyat," ujarnya.

Menurutnya, sektor hulu juga berkepentingan pada peningkatan produktivitas petani rakyat sebagai pemasok bahan baku industri yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan dapat dilacak. Salah satunya melalui riset terapan dalam kebijakan pengembangan teknologi.

"Ahli kelapa sawit dari Indonesia dianggap lebih hebat dari ahli Inggris atau Amerika Serikat. Sebagai produsen terbesar di industri kelapa sawit, sudah seharusnya Indonesia menghasilkan peneliti-peneliti yang hebat di sektor kelapa sawit," tuturnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5550 seconds (0.1#10.140)