OCBC NISP Bank Bidik Pasar KPR Jateng-DIY
A
A
A
YOGYAKARTA - PT Bank OCBC NISP membidik pertumbuhan pasar di atas 20% untuk nasabah Kredit Perumahan Rakyat (KPR) di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Meski kontribusinya terhadap KPR nasional masih kecil, tetapi pasar Yogyakarta dan Jawa Tengah potensial untuk digarap.
Head Customer Solution Retail Loan OCBC NISP Bank, Veronica Susanti mengungkapkan, tahun 2016 yang lalu kontribusi KPR Jawa Tengah dan Yogyakarta hanya 8%. Selama ini, kontribusi utama dari pasar KPR dari OCBC NISP Bank memang masih dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Jabodetabek berkontribusi sebanyak 45% dan sisanya sisanya dibagi rata 63 kota lainnya. "Memang kontribusi Jateng dan Yogyakarta masih kecil tetapi potensial," tuturnya, Kamis (23/2/2017).
Potensi ini, kata dia, karena pertumbuhan kredit KPR kedua wilayah itu di atas rata-rata pertumbuhan KPR daerah lain. Sehingga OCBS NISP Bank yakin jika KPR di kedua wilayah ini akan tetap bertumbuh.
Pihaknya menargetkan, melalui KPR Kendali (produk yang mereka luncurkan setahun terakhir), pertumbuhan KPR mampu mencapai 20% tahun ini. Pertumbuhan tersebut jauh di atas capaian pertumbuhan KPR di tahun 2016. Tahun lalu, mereka hanya membukukan pertumbuhan KPR sekitar 10% dibanding tahun 2015.
"Setelah tiga tahun masa penurunan, kami yakin tahun ini akan membaik. Dan puncaknya di 2018 nanti," tambahnya.
Head Customer Solution Retail Loan OCBC NISP Bank, Veronica Susanti mengungkapkan, tahun 2016 yang lalu kontribusi KPR Jawa Tengah dan Yogyakarta hanya 8%. Selama ini, kontribusi utama dari pasar KPR dari OCBC NISP Bank memang masih dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Jabodetabek berkontribusi sebanyak 45% dan sisanya sisanya dibagi rata 63 kota lainnya. "Memang kontribusi Jateng dan Yogyakarta masih kecil tetapi potensial," tuturnya, Kamis (23/2/2017).
Potensi ini, kata dia, karena pertumbuhan kredit KPR kedua wilayah itu di atas rata-rata pertumbuhan KPR daerah lain. Sehingga OCBS NISP Bank yakin jika KPR di kedua wilayah ini akan tetap bertumbuh.
Pihaknya menargetkan, melalui KPR Kendali (produk yang mereka luncurkan setahun terakhir), pertumbuhan KPR mampu mencapai 20% tahun ini. Pertumbuhan tersebut jauh di atas capaian pertumbuhan KPR di tahun 2016. Tahun lalu, mereka hanya membukukan pertumbuhan KPR sekitar 10% dibanding tahun 2015.
"Setelah tiga tahun masa penurunan, kami yakin tahun ini akan membaik. Dan puncaknya di 2018 nanti," tambahnya.
(ven)