Home Credit Targetkan Ekspansi Pembiayaan Rp5,1 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Home Credit Indonesia, perusahaan pembiayaan multiguna asal Republik Ceko, menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan hingga Rp5,1 triliun di 2017. Perseroan siap mencatat break even point (BEP) atas investasinya di Indonesia tahun ini.
CEO PT Home Credit Indonesia Jaroslav Gaisler mengatakan pihaknya optimistis menargetkan pembiayaan mencapai Rp5,1 triliun pada tahun ini. Perusahaan ini tetap akan mengandalkan pembiayaan handphone dan barang elektronik sebagai fokus pembiayaan.
Pihaknya pada 2016 berhasil mendorong pembiayaan di atas target Rp1,5 triliun. "Tahun ini kami targetkan pembiayaan Rp4,8 triliun, tapi akan kami dorong mencapai Rp5,1 tiliun di akhir tahun. Fokus layanan kami lebih kepada segmen pendapatan menengah ke bawah dibandingkan yang mampu," ujar Jaroslav hari ini saat memberikan pemaparan mengenai perkembangan terkini serta langkah strategis dari perusahaan di Jakarta.
Sementara, realisasi pembiayaan perseroan pada akhir tahun lalu sebesar Rp1,9 triliun, meningkat signifikan dibanding periode sama 2015. Dari sisi mitigasi risiko, tingkat pembiayaan bermasalah atau NPF Home Credit ada di level 0,5%.
Jaroslav yakin, timnya bisa menjaga NPF di bawah 1 %. "Intinya bagaimana mengendalikan risiko sehingga bisnis terus tumbuh. Tahun ini kami akan mencapai BEP lalu mencetak laba," ujarnya.
Dia mendorong para eksekutif mengambil langkah terdepan untuk terus memperbarui dan meningkatkan layanan bisnis dengan berekspansi ke kota-kota besar di Indonesia untuk melayani lebih banyak pelanggan.
Jaroslav menjelaskan Home Credit Indonesia telah menunjukan pertumbuhan luar biasa. pada tahun lalu telah melayani lebih dari 750.000 pelanggan, meningkat dua kali lipat dibanding 2015 pada periode yang sama.
Dari sisi pangsa pasar pembiayaan alat-alat elektronik dan handphone, Home Credit sudah menguasai sekitar 32% dan ada di posisi kedua. "Kami sangat bangga atas pencapaian ini, hari ini kami kembali memperkuat komitmen dan strategi kami untuk menjadi perusahaan pembiayaan nomor satu dan terpercaya di Indonesia," ujarnya.
Pencapaian tersebut ditargetkan untuk tumbuh lebih pada tahun ini, bersamaan dengan upaya Home Credit melakukan ekspansi berkelanjutan di Indonesia
Chief External Affairs Home Credit Indonesia Andy Nahil Gultom menambahkan, sejak berdiri pada 2013, Home Credit terus berekspansi dengan cepat.
"Hingga saat ini kami hadir di lebih dari 37 kota, dan 5.000 titik distribusi penjualan (point-of-sales/POS) yang tersebar di Indonesia. Kami mengawali tahun ini dengan berekspansi ke Pulau Kalimantan dan Sumatera. Diharapkan pada akhir 2017 nanti kami akan beroperasi di seluruh wilayah Indonesia," ujar Andy.
Sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan bisnis di Tanah Air, Home Credit juga telah siap menghadapi era financial technology (fintech) dengan menyediakan layanan pembiayaan online. Saat ini seluruh pelanggan dapat belanja di online shop favorit melalui cicilan tanpa kartu kredit dengan mudah, praktis, dan cepat.
Meskipun Home Credit baru hadir di Indonesia empat tahun lalu, namun logo merah Home Credit dapat dengan mudah dikenali di pusat retail terkemuka. Melalui mitra retail modern dan tradisional yang kini telah mencapai hampir 2.000, Home Credit menyediakan layanan pembiayaan bertanggung jawab langsung di lokasi di mana Anda bertransaksi dalam jaringan Home Credit.
Peningkatan permintaan atas pembiayaan jangka pendek tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah. Home Credit menawarkan layanan pembiayaan bertanggung jawab dan terpercaya, guna memberikan alternatif layanan pembiayaan untuk meningkatkan akses masyarakat pada produk impiannya.
Sebesar 70% dari total transaksi berasal dari pembiayaan atas pembelian handphone dan gadget, diikuti dengan barang elektronik lain seperti TV dan juga laptop. Home Credit terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan dengan menawarkan program menarik.
CEO PT Home Credit Indonesia Jaroslav Gaisler mengatakan pihaknya optimistis menargetkan pembiayaan mencapai Rp5,1 triliun pada tahun ini. Perusahaan ini tetap akan mengandalkan pembiayaan handphone dan barang elektronik sebagai fokus pembiayaan.
Pihaknya pada 2016 berhasil mendorong pembiayaan di atas target Rp1,5 triliun. "Tahun ini kami targetkan pembiayaan Rp4,8 triliun, tapi akan kami dorong mencapai Rp5,1 tiliun di akhir tahun. Fokus layanan kami lebih kepada segmen pendapatan menengah ke bawah dibandingkan yang mampu," ujar Jaroslav hari ini saat memberikan pemaparan mengenai perkembangan terkini serta langkah strategis dari perusahaan di Jakarta.
Sementara, realisasi pembiayaan perseroan pada akhir tahun lalu sebesar Rp1,9 triliun, meningkat signifikan dibanding periode sama 2015. Dari sisi mitigasi risiko, tingkat pembiayaan bermasalah atau NPF Home Credit ada di level 0,5%.
Jaroslav yakin, timnya bisa menjaga NPF di bawah 1 %. "Intinya bagaimana mengendalikan risiko sehingga bisnis terus tumbuh. Tahun ini kami akan mencapai BEP lalu mencetak laba," ujarnya.
Dia mendorong para eksekutif mengambil langkah terdepan untuk terus memperbarui dan meningkatkan layanan bisnis dengan berekspansi ke kota-kota besar di Indonesia untuk melayani lebih banyak pelanggan.
Jaroslav menjelaskan Home Credit Indonesia telah menunjukan pertumbuhan luar biasa. pada tahun lalu telah melayani lebih dari 750.000 pelanggan, meningkat dua kali lipat dibanding 2015 pada periode yang sama.
Dari sisi pangsa pasar pembiayaan alat-alat elektronik dan handphone, Home Credit sudah menguasai sekitar 32% dan ada di posisi kedua. "Kami sangat bangga atas pencapaian ini, hari ini kami kembali memperkuat komitmen dan strategi kami untuk menjadi perusahaan pembiayaan nomor satu dan terpercaya di Indonesia," ujarnya.
Pencapaian tersebut ditargetkan untuk tumbuh lebih pada tahun ini, bersamaan dengan upaya Home Credit melakukan ekspansi berkelanjutan di Indonesia
Chief External Affairs Home Credit Indonesia Andy Nahil Gultom menambahkan, sejak berdiri pada 2013, Home Credit terus berekspansi dengan cepat.
"Hingga saat ini kami hadir di lebih dari 37 kota, dan 5.000 titik distribusi penjualan (point-of-sales/POS) yang tersebar di Indonesia. Kami mengawali tahun ini dengan berekspansi ke Pulau Kalimantan dan Sumatera. Diharapkan pada akhir 2017 nanti kami akan beroperasi di seluruh wilayah Indonesia," ujar Andy.
Sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan bisnis di Tanah Air, Home Credit juga telah siap menghadapi era financial technology (fintech) dengan menyediakan layanan pembiayaan online. Saat ini seluruh pelanggan dapat belanja di online shop favorit melalui cicilan tanpa kartu kredit dengan mudah, praktis, dan cepat.
Meskipun Home Credit baru hadir di Indonesia empat tahun lalu, namun logo merah Home Credit dapat dengan mudah dikenali di pusat retail terkemuka. Melalui mitra retail modern dan tradisional yang kini telah mencapai hampir 2.000, Home Credit menyediakan layanan pembiayaan bertanggung jawab langsung di lokasi di mana Anda bertransaksi dalam jaringan Home Credit.
Peningkatan permintaan atas pembiayaan jangka pendek tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah. Home Credit menawarkan layanan pembiayaan bertanggung jawab dan terpercaya, guna memberikan alternatif layanan pembiayaan untuk meningkatkan akses masyarakat pada produk impiannya.
Sebesar 70% dari total transaksi berasal dari pembiayaan atas pembelian handphone dan gadget, diikuti dengan barang elektronik lain seperti TV dan juga laptop. Home Credit terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan dengan menawarkan program menarik.
(izz)