Sri Mulyani: Seperempat APBN Dipakai untuk Gaji dan Tunjangan PNS

Rabu, 10 Mei 2017 - 15:55 WIB
Sri Mulyani: Seperempat...
Sri Mulyani: Seperempat APBN Dipakai untuk Gaji dan Tunjangan PNS
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap Aparat Sipil Negara (ASN) semakin meningkatkan pelayanan di semua lapisan. Hal ini seiring alokasi anggaran yang cukup besar untuk gaji pegawai negeri hingga tunjangan.

(Baca Juga: ASN Harus Ciptakan Layanan Kepegawaian Berbasis Digital
Bahkan, seperempat anggaran negara dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), digelontorkan untuk memfasilitasi gaji dan tunjangan mereka yang duduk di kursi birokrat. Dia menambahkan dalam APBN 2017, belanja pegawai mencakup 26,1% dari total anggaran belanja pemerintah pusat.

Dari total anggaran yang dibelanjakan sebesar Rp2.080 triliun, belanja pemerintah yang menyangkut belanja pegawai dan operasional yakni Rp1.315 triliun. "Kalau dari sisi neraca pemerintah pusat belanja pegawai 26,1% dari total belanja pemerintah pusat atau seperempat anggaran dipakai untuk bayar gaji dan tunjangam bagi para birokrat," kata dia di JCC, Jakarta, Rabu (10/5/2017).

Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, besaran tersebut belum seberapa. Di daerah kabupaten dan kota bahkan presentase belanjanya lebih dari 50%. Kondisi tersebut terjadi di 131 daerah di Indonesia.

"131 daerah, kabupaten dan kota, memiliki rasio belanja pegawai dan tunjangan terhadap total belanja daerah di atas 50%. Jadi APBD nya hanya untuk belanja pegawai saja," paparnya.

Kemudian dia melanjutkan, muncul pertanyaan di masyarakat, apakah mereka telah melayani masyarakat dengan baik? Apakah tidak ada cara lebih baik bagi Pemerintah Daerah (Pemda) untuk pembelanjaan APBD.

"Jangan lupa APBD untuk memuaskan masyarakat bukan birokrat. Apa kemudian fungsi dan masuknya faktor teknologi dalam desain belanja kami? Dengan adanya teknologi kami harap birokrat dan anggaran yang sama semestinya kami bisa melayani dengan baik, terutama dalam kecepatan, ketepatan, predictibilitas dan akuntabilitas. Dan seharusnya juga teknologi mampu memperbaiki kinerja birokrasi," pungkasnya.
(akr)
Berita Terkait
Gaji ke-13 Belum Cair...
Gaji ke-13 Belum Cair 100%, Sri Mulyani Ungkap Penyebabnya
Kenaikan Tunjangan Baru...
Kenaikan Tunjangan Baru PNS Sudah Disiapkan, Ini Rinciannya
Pencairan Gaji ke-13...
Pencairan Gaji ke-13 PNS Belum Bisa Dieksekusi, Ini Alasannya
Gaji ke-13 Cair Paling...
Gaji ke-13 Cair Paling Cepat Juni 2021, Dompet PNS Makin Tebal
Yiha...! Gaji ke-13...
Yiha...! Gaji ke-13 Bakal Segera Cair
10 Provinsi di Indonesia...
10 Provinsi di Indonesia dengan Jumlah PNS Terbanyak
Berita Terkini
Berkah Ramadan untuk...
Berkah Ramadan untuk Nasabah PNM Mekaar, Akses Pasar Lebih Luas lewat Cici Rosa
6 jam yang lalu
Naik 14%, BSI Siapkan...
Naik 14%, BSI Siapkan Uang Tunai Rp42,88 Triliun Menjelang Idulfitri 1446 H
7 jam yang lalu
Memperluas Edukasi dan...
Memperluas Edukasi dan Literasi Aset Kripto lewat Program Pintu Goes to Office
7 jam yang lalu
Masyarakat Bisa Tuntut...
Masyarakat Bisa Tuntut Ganti Rugi soal MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Begini Caranya
7 jam yang lalu
Tetap Solid, BRI Life...
Tetap Solid, BRI Life Catatkan APE Rp3,07 Triliun di 2024
8 jam yang lalu
Waketum Kadin James...
Waketum Kadin James Riady: Tak Ada Negara yang Lebih Baik dari Indonesia
8 jam yang lalu
Infografis
Israel dan Hizbullah...
Israel dan Hizbullah Sepakat untuk Gencatan Senjata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved