BI Jabar Siapkan Rp16,64 T Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Lebaran
A
A
A
BANDUNG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat menyediakan uang sebesar Rp16,64 Triliun untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2017. Uang tersebut dapat diakses masyarakat melalui mobil layanan penukaran uang terpadu yang sudah di launching BI Jabar di Monumen Perjuangan, Jalan Dipati Ukur, hari ini.
Direktur Eksekutif BI Jabar Wiwiek Sisto Widayat menjelaskan komposisi ketersediaan uang tersebut terdiri dari uang pecahan di atas Rp20.000 sebanyak Rp15,22 Triliun (91,5%) dan uang pecahan kecil di bawah Rp10.000 sebanyak Rp1,42 Triliun (9,3%). "Kami sediakan uang kartal berbagai jenis pecahan yang berjumlah Rp16 triliun," jelasnya.
Menurutnya, ketersediaan uang untuk persiapan jelang Lebaran tahun 2017 ini lebih tinggi 1,0 % jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 16,47 triliun. Sedangkan pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp14,44 triliun. "Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan sebagai upaya menjaga kualitas uang beredar di masyarakat," jelasnya.
Sementara untuk proyeksi outloflow, kata Wiwiek diperkirakan sebesar 12,7 triliun sehingga jumlah persediaan uang bila dibandingkan dengan proyeksi outflow secara total sebesar 131,1%.
"Stock uang yang cukup besar ini sebagai salah satu upaya membatasi ruang gerak para penjual uang yang biasanya muncul setiap bulan Ramadan dan menjelang Lebaran. Para penjual uang tersebut biasanya menawarkan jasa penukaran uang pecahan mulai dari Rp20.000 hingga Rp1.000," jelasnya.
Penukaran uang pada saat bulan Ramadan ini, BI melibatkan perbankan dalam pelaksanaannya nanti, dimana kebijakan diserahkan kepada masing-masing bank.
"BI sendiri tidak melayani penukaran kepada masyarakat secara langsung, tetapi akan dilayani melalui perbankan (bank umum dan BPR) di wilayah Bandung Raya, Subang, Sumedang, Purwakarta, Garut, Sukabumi, Sumedang, Cianjur, yaitu sebanyak 1.232 kantor cabang bank umum (KC dan KCP) dan 99 kantor cabar BPR," jelasnya.
Direktur Eksekutif BI Jabar Wiwiek Sisto Widayat menjelaskan komposisi ketersediaan uang tersebut terdiri dari uang pecahan di atas Rp20.000 sebanyak Rp15,22 Triliun (91,5%) dan uang pecahan kecil di bawah Rp10.000 sebanyak Rp1,42 Triliun (9,3%). "Kami sediakan uang kartal berbagai jenis pecahan yang berjumlah Rp16 triliun," jelasnya.
Menurutnya, ketersediaan uang untuk persiapan jelang Lebaran tahun 2017 ini lebih tinggi 1,0 % jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 16,47 triliun. Sedangkan pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp14,44 triliun. "Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan sebagai upaya menjaga kualitas uang beredar di masyarakat," jelasnya.
Sementara untuk proyeksi outloflow, kata Wiwiek diperkirakan sebesar 12,7 triliun sehingga jumlah persediaan uang bila dibandingkan dengan proyeksi outflow secara total sebesar 131,1%.
"Stock uang yang cukup besar ini sebagai salah satu upaya membatasi ruang gerak para penjual uang yang biasanya muncul setiap bulan Ramadan dan menjelang Lebaran. Para penjual uang tersebut biasanya menawarkan jasa penukaran uang pecahan mulai dari Rp20.000 hingga Rp1.000," jelasnya.
Penukaran uang pada saat bulan Ramadan ini, BI melibatkan perbankan dalam pelaksanaannya nanti, dimana kebijakan diserahkan kepada masing-masing bank.
"BI sendiri tidak melayani penukaran kepada masyarakat secara langsung, tetapi akan dilayani melalui perbankan (bank umum dan BPR) di wilayah Bandung Raya, Subang, Sumedang, Purwakarta, Garut, Sukabumi, Sumedang, Cianjur, yaitu sebanyak 1.232 kantor cabang bank umum (KC dan KCP) dan 99 kantor cabar BPR," jelasnya.
(akr)