MDRN Berusaha Selamatkan 7-Eleven sejak 2015
A
A
A
JAKARTA - PT Modern Internasional Tbk (MDRN) menyatakan, perusahaan telah berusaha keras menyelamatkan bisnis 7-Eleven sejak 2015. Saat itu, tanda-tanda kejatuhan bisnis sudah muncul.
Direktur Modern Internasional Donny Sutanto mengatakan, sebenarnya 7-Eleven masih bisa selamat karena ada investor yang mau masuk. Pemodal tersebut tidak lain yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), namun batal.
(Baca Juga: Seluruh Gerai Tutup, Sevel Janji Penuhi Ribuan Hak Karyawan)
"Jadi, kembali lagi kita sudah melakukan segala upaya dari 2015 karena kami sadar harus ada partner yang potensial, termasuk CPIN yang hampir dekat final," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/7/2017).
Donny menjelaskan, perusahaan tidak tahu alasan CPIN membatalkan niatnya tersebut. Sehingga, diputuskan 7-Eleven harus menutup semua gerainya.
"Tapi kembali lagi kami tak tahu apa yang terjadi ke depan, sehingga dibatalkan. Kalau bantuan (7-Eleven pusat) kita minta mereka menerima partner baru demi selamatkan nasib karyawan dan toko dan itu tidak terjadi kesepakatan," tuturnya.
Pihaknya mengaku sudah memenuhi semua standar operasional dari 7-Eleven pusat. Kendati demikian, tetap tidak ada investor yang benar-benar berminat mengambil alih 7-Eleven.
"Awal tahun beri trainee dan sebagainya, semua standar pembukaan yang di-guidance Sevel pusat. Usulan ada, sama dengan kami cari partner tapi banyak hal yang memberatkan investor, sehingga mengundurkan diri, semua kami ikuti usul pusat," tutur dia.
Direktur Modern Internasional Donny Sutanto mengatakan, sebenarnya 7-Eleven masih bisa selamat karena ada investor yang mau masuk. Pemodal tersebut tidak lain yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), namun batal.
(Baca Juga: Seluruh Gerai Tutup, Sevel Janji Penuhi Ribuan Hak Karyawan)
"Jadi, kembali lagi kita sudah melakukan segala upaya dari 2015 karena kami sadar harus ada partner yang potensial, termasuk CPIN yang hampir dekat final," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/7/2017).
Donny menjelaskan, perusahaan tidak tahu alasan CPIN membatalkan niatnya tersebut. Sehingga, diputuskan 7-Eleven harus menutup semua gerainya.
"Tapi kembali lagi kami tak tahu apa yang terjadi ke depan, sehingga dibatalkan. Kalau bantuan (7-Eleven pusat) kita minta mereka menerima partner baru demi selamatkan nasib karyawan dan toko dan itu tidak terjadi kesepakatan," tuturnya.
Pihaknya mengaku sudah memenuhi semua standar operasional dari 7-Eleven pusat. Kendati demikian, tetap tidak ada investor yang benar-benar berminat mengambil alih 7-Eleven.
"Awal tahun beri trainee dan sebagainya, semua standar pembukaan yang di-guidance Sevel pusat. Usulan ada, sama dengan kami cari partner tapi banyak hal yang memberatkan investor, sehingga mengundurkan diri, semua kami ikuti usul pusat," tutur dia.
(izz)