Pemerintah Berencana Mengimpor Minyak dari Nigeria
A
A
A
JAKARTA - Selain rencana mengimpor daging beku dari Afrika Selatan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan Indonesia berencana mengimpor minyak dari Nigeria. Negara berpenduduk 180 juta jiwa di Afrika itu memiliki cadangan minyak mumpuni, dan ingin meningkatkan ekspor minyak mereka untuk membangun negaranya.
“Dalam kerja sama ekonomi dan bisnis di Afrika, kami dan pemerintah Nigeria juga membahas kemungkinan untuk mengimpor minyak dari mereka,” ujar Enggar di Kementerian Perdagangan, Senin (31/7/2017). Baca Juga: Indonesia Buka Peluang Impor Daging dari Afrika Selatan
Pemerintah Nigeria saat ini gencar meningkatkan ekspor minyak mereka, untuk menjaga devisa dan membangun perekonomian. Hal tersebut juga untuk menjaga nilai tukar mata uangnya.
Namun kata Enggar, pemerintah Indonesia akan mengambil kerja sama imbal dagang dalam impor minyak Nigeria. Pemerintah Indonesia akan mendorong sejumlah bahan baku untuk dijual ke Nigeria. Indonesia berencana mengekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) ke sana. Hal ini untuk mendukung pabrik mie instan di Nigeria yang masih kekurangan bahan baku.
Untuk mewujudkan kerja sama ini, pemerintah akan membahas mengenai masalah hambatan tarif. Selama ini, Nigeria mengenakan pajak tarif barang masuk sekitar 55%. Dalam pembicaraan antara 30 pengusaha Indonesia dengan 200 pengusaha Nigeria, kalangan pengusaha dan pemerintah setempat sepakat untuk memangkas hambatan tarif demi memuluskan kerja sama ekonomi kedua negara.
Menteri Enggar sendiri mengatakan hasil kunjungan kerja ke Afrika Selatan dan Nigeria pada pekan lalu, merupakan potensi kerja sama ekonomi baru bagi Indonesia.
“Dalam kerja sama ekonomi dan bisnis di Afrika, kami dan pemerintah Nigeria juga membahas kemungkinan untuk mengimpor minyak dari mereka,” ujar Enggar di Kementerian Perdagangan, Senin (31/7/2017). Baca Juga: Indonesia Buka Peluang Impor Daging dari Afrika Selatan
Pemerintah Nigeria saat ini gencar meningkatkan ekspor minyak mereka, untuk menjaga devisa dan membangun perekonomian. Hal tersebut juga untuk menjaga nilai tukar mata uangnya.
Namun kata Enggar, pemerintah Indonesia akan mengambil kerja sama imbal dagang dalam impor minyak Nigeria. Pemerintah Indonesia akan mendorong sejumlah bahan baku untuk dijual ke Nigeria. Indonesia berencana mengekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) ke sana. Hal ini untuk mendukung pabrik mie instan di Nigeria yang masih kekurangan bahan baku.
Untuk mewujudkan kerja sama ini, pemerintah akan membahas mengenai masalah hambatan tarif. Selama ini, Nigeria mengenakan pajak tarif barang masuk sekitar 55%. Dalam pembicaraan antara 30 pengusaha Indonesia dengan 200 pengusaha Nigeria, kalangan pengusaha dan pemerintah setempat sepakat untuk memangkas hambatan tarif demi memuluskan kerja sama ekonomi kedua negara.
Menteri Enggar sendiri mengatakan hasil kunjungan kerja ke Afrika Selatan dan Nigeria pada pekan lalu, merupakan potensi kerja sama ekonomi baru bagi Indonesia.
(ven)