Dow Jones Menang Beruntun 10 Hari Setelah Trump Mengancam Korut
![Dow Jones Menang Beruntun...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2017/08/09/35/1228560/dow-jones-menang-beruntun-10-hari-setelah-trump-mengancam-korut-b1A-thumb.jpg)
Dow Jones Menang Beruntun 10 Hari Setelah Trump Mengancam Korut
A
A
A
NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat alias Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa waktu setempat, setelah Presiden Donald Trump memperingatkan secara keras kepada Korea Utara, dengan mengancam akan menyambut "api dengan api".
Melansir dari CNBC, Rabu (9/8/2017), Trump menggertak Korut, setelah rezim Kim Jong-un sukses menciptakan senjata nuklir miniatur yang dirancang agar sesuai dengan rudal balistik mereka.
"Ketegangan geopolitik ini bisa menjadi katalis bagi arah pasar dalam beberapa pekan kedepan," ujar Robert Pavlik, kepala strategi investasi di Boston Private.
Indeks S & P 500 ditutup turun 0,24% ke level 2.474,92, dengan saham material memimpin penurunan. Indeks Nasdaq tergelincir 0,21%.
Namun Dow Jones melawan arah, dengan ditutup menguat 33,08 poin ke level 22.085,34, dimana 30 saham membukukan gain dan ini menjadi kemenangan beruntun 10 hari bagi Dow Jones.
Pavlik mengatakan sebaiknya Trump bisa meredam dengan tidak harus menindaklanjuti pembicaraan kerasnya, karena bisa berkaitan dengan pasar.
Melansir dari CNBC, Rabu (9/8/2017), Trump menggertak Korut, setelah rezim Kim Jong-un sukses menciptakan senjata nuklir miniatur yang dirancang agar sesuai dengan rudal balistik mereka.
"Ketegangan geopolitik ini bisa menjadi katalis bagi arah pasar dalam beberapa pekan kedepan," ujar Robert Pavlik, kepala strategi investasi di Boston Private.
Indeks S & P 500 ditutup turun 0,24% ke level 2.474,92, dengan saham material memimpin penurunan. Indeks Nasdaq tergelincir 0,21%.
Namun Dow Jones melawan arah, dengan ditutup menguat 33,08 poin ke level 22.085,34, dimana 30 saham membukukan gain dan ini menjadi kemenangan beruntun 10 hari bagi Dow Jones.
Pavlik mengatakan sebaiknya Trump bisa meredam dengan tidak harus menindaklanjuti pembicaraan kerasnya, karena bisa berkaitan dengan pasar.
(ven)