Wall Street Ditutup Loyo Jelang Pertemuan Bank Sentral AS-Eropa

Jum'at, 25 Agustus 2017 - 07:58 WIB
Wall Street Ditutup...
Wall Street Ditutup Loyo Jelang Pertemuan Bank Sentral AS-Eropa
A A A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan kemarin ditutup tergelincir, karena ketidakpastian politik di Washington membuat investor berhati-hati menjelang komentar mengenai kebijakan moneter dari bank sentral berkumpul untuk pertemuan tahunan mereka di Jackson Hole, Wyoming.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/8/2017), Indeka Dow Jones Industrial Average turun 28,69 poin atau 0,13% menjadi 21.783,4, Indeks S & P 500 kehilangan 5,07 poin atau 0,21% menjadi 2.438,97 dan Nasdaq Composite turun 7,08 poin atau 0,11% menjadi 6.271,33.

Pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen dan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi pada hari ini akan jadi perhatian untuk mengetahui jalur kebijakan moneter, namun keduanya tidak diharapkan memberikan panduan baru.

Fokus pada pandangan para bank sentral akan menjadi keberangkatan dari dua pekan terakhir, ketika pasar saham dipicu oleh kekhawatiran akan geopolitik, kekacauan di Washington, dan komentar kontroversial Presiden Donald Trump.

Presiden Donald Trump memilih pertarungan baru dengan sesama Republikan yang dukungannya dibutuhkan untuk memajukan agenda kebijakannya, dengan mengatakan bahwa para pemimpin kongres dapat menghindari "kekacauan" dalam meningkatkan plafon utang AS jika mereka telah memperhatikan nasihatnya.

Pembicara Perwakilan DPR AS Paul Ryan kemudian mengatakan bahwa Kongres akan meloloskan undang-undang untuk menaikkan plafon utang federal dan anggota parlemen memiliki sejumlah opsi untuk menghindari kegagalan bayar.

"Ada dua cerita yang beredar di Washington akhir-akhir ini dan sampai pada tingkat tertentu, hal itu berdampak pada pasar. Dapatkah Presiden sukses dengan agenda Washington secara keseluruhan, apakah itu plafon atau reformasi pajak - sejauh ini sepertinya seperti itu tidak akan sederhana," kata Phil Blancato, CEO Ladenberg Thalmann Asset Management di New York.

"Di sisi lain, benar-benar ada kebutuhan untuk melihat beberapa reformasi pajak untuk membantu ekonomi yang lebih besar," imbuhnya.

Data ekonomi terbaru melukiskan gambaran yang beragam. Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat kurang dari yang diperkirakan pada pekan lalu, sementara penjualan rumah tiba-tiba turun pada Juli ke tingkat bulanan terendah tahun ini.

Selain itu, harga minyak tergelincir di tengah kekhawatiran atas permintaan. Kilang Pantai Teluk AS menutup operasi karena Badai Harvey diperkirakan akan berubah menjadi badai besar.

Sektor konsumer turun 1,3% merupakan kinerja terburuk dari 11 sektor S & P, memimpin penurunan 9,5 di aaham JM Smucker (SJM.N) setelah membukukan hasil yang mengecewakan dan menurunkan perkirraan pendapatannya.

Kelompok ini juga kehilangan kekuatan setelah Amazon.com Inc (AMZN.O) mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menyelesaikan akuisisi Whole Foods Market Inc (WFM.O) senilai USD13,7 miliar pada Senin setelah memenangkan persetujuan antimonopoli dari regulator AS. Pengumuman tersebut membebani saham toko kelontong seperti Kroger Co (KR.N) turun 8,10%, dan Wal-Mart Stores Inc (WMT.N) turun 2,03%.

Saham Dollar Tree (DLTR.O) menguat 5,6 sebagai salah satu pemain terbaik di S & P 500 setelah keuntungan pengecer dan penjualan yang sebanding mengalahkan perkiraan.

Saham Signet Jewellers (SIG.N) melonjak 16,7% setelah perusahaan tersebut mengeluarkan hasil dan mengatakan akan membeli perhiasan online.
(izz)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2153 seconds (0.1#10.24)