Pertamina Bangun Tangki Penampung di Kilang Kasim Sorong
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menerangkan bakal membangun tangki penampung crude (minyak mentah) pasokan dari Balikpapan dan Cepu di Kilang Minyak Kasim, untuk menanggulangi kurangnya produksi kilang yang bersebelahan dengan Kasim Marine Terminal (KMT) Petro China, tersebut. Direktur Pengolahan Pertamina Toharso menegaskan tidak akan membiarkan kilang terus merugi.
Pasalnya kilang Kasim memasok minyak untuk kawasan Papua dan Maluku yang kapasitasnya mencapai 24 ribu barel perhari. Sementara produksi kilang minyak Kasim hanya mencapai 6.000 barel perhari, karena itu Pertamina berupaya mencarikan solusi. "Kita harus terus berupaya agar kilang itu mampu produksi 10.000 barel perhari. Caranya dengan mendatangkan crude dari luar Sorong. Misalnya dari Cepu dan Balikpapan," ungkapnya.
Hanya saja, Toharso menambahkan, untuk mendatangkan crude butuh tangker. Tidak hanya tangker yang kecil saja, tetapi yang besar juga. Lebih lanjut Ia menerangkan, setiap tangker itu kapasitas optimal mencapai 200 ribu barel. Berarti untuk produksi 20 hari di kilang Kasim Sirong.
"Karena tangker 200 ribu setiap angkut, maka harus siap tangki dengan kapsitas 200 ribu barel. Supaya bisa operasi, maka harus disediakan 400 ribu barel. Tangki ini bagus, maka harus displit empat," bebernya.
Lebih lanjut Ia mengakui, bila sekarang ini sudah ada rencana pembangunan. Bahkan, tanahnya sudah ada dan tinggal mengurus izin. Sehingga tahun depan selesai. Bahkan, sementara crude ditampung dengan ukuran small yang kapasitasnya 17 ribu barel.
Pasalnya kilang Kasim memasok minyak untuk kawasan Papua dan Maluku yang kapasitasnya mencapai 24 ribu barel perhari. Sementara produksi kilang minyak Kasim hanya mencapai 6.000 barel perhari, karena itu Pertamina berupaya mencarikan solusi. "Kita harus terus berupaya agar kilang itu mampu produksi 10.000 barel perhari. Caranya dengan mendatangkan crude dari luar Sorong. Misalnya dari Cepu dan Balikpapan," ungkapnya.
Hanya saja, Toharso menambahkan, untuk mendatangkan crude butuh tangker. Tidak hanya tangker yang kecil saja, tetapi yang besar juga. Lebih lanjut Ia menerangkan, setiap tangker itu kapasitas optimal mencapai 200 ribu barel. Berarti untuk produksi 20 hari di kilang Kasim Sirong.
"Karena tangker 200 ribu setiap angkut, maka harus siap tangki dengan kapsitas 200 ribu barel. Supaya bisa operasi, maka harus disediakan 400 ribu barel. Tangki ini bagus, maka harus displit empat," bebernya.
Lebih lanjut Ia mengakui, bila sekarang ini sudah ada rencana pembangunan. Bahkan, tanahnya sudah ada dan tinggal mengurus izin. Sehingga tahun depan selesai. Bahkan, sementara crude ditampung dengan ukuran small yang kapasitasnya 17 ribu barel.
(akr)