Hanya 0,4% Pelaku UMKM Paham Teknologi

Jum'at, 20 Oktober 2017 - 05:03 WIB
Hanya 0,4% Pelaku UMKM Paham Teknologi
Hanya 0,4% Pelaku UMKM Paham Teknologi
A A A
SURABAYA - Peran lembaga pendidikan dalam penyerapan tenaga kerja sangat besar di sepanjang tahun ini. Mereka menjadi pelaku startup terbanyak yang mampu membaca peluang ekonomi serta memanfaatkan teknologi sebagai penghantar yang tepat dalam berjualan produk maupun jasa.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir menuturkan, sepanjang tahun 2017 ini, pihaknya dikejutkan dengan pergerakan cepat dari pelaku startup. Awalnya ia hanya menarget 400 startup saja di sepanjang tahun.

"Tapi sampai bulan ini sudah mencapai 661 startup. Ini sangat mengembirakan dengan target yang kami buat," ujar Nasir ketika ditemui di sela-sela Inovator Inovasi Indonesia Expo di Grand City Surabaya, Kamis (19/10/2017).

Ia melanjutkan, setiap tahun jumlah pelaku startup selalu menunjukan tren meningkat. Pada 2014 lalu, jumlah mereka hanya ada 15 pelaku saja. Jumlah itu meningkat pada 2015 menjadi 52 pelaku startup. Kemudian pada 2016 melesat menjadi 221 pelaku.

"Potensi di Jawa Timur sendiri juga sama seperti di Jakarta. Ini menjadi modal yang baik untuk perkembangan di tahun-tahun selanjutnya," ungkapnya.

Posisi Indonesia, katanya, sebenarnya masih kalah dengan beberapa negara tetangga dalam mendirikan UMKM. Di Indonesia sendiri para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah baru 1,6% saja. Sementara di Singapura sudah bisa menembus sampai 7%. Disusul oleh Malaysia sebanyak 5% serta Vietnam 3,3%.

"Kami mendorong riset di berbagai perguruan tinggi terus dilakukan. Sehingga banyak pelaku startup yang bisa mapan serta mampu bersaing dengan negara lain," ucapnya.

Dari 1,6% pelaku UMKM itu, katanya, hanya 0,4% saja yang memahami teknologi. Mereka banyak yang tidak memakai teknologi dalam pemasaran maupun produksi. Kondisi itu tidak lepas dari banyaknya pelaku UMKM turun-temurun yang tidak mau mengubah basis usahanya.

"Ini sebenarnya peluang yang besar. Dengan teknologi, pelaku UMKM bisa merambah banyak pasar baru," jelasnya.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menjelaskan, warga di tiap kabupaten dan kota di Jatim sangat menyambut baik kehadiran teknologi. Makanya di Jatim saat ini sudah ada 214 pelaku startup yang terus eksis. Mereka didominasi banyak anak muda potensial yang terus ingin maju.

"Jumlah itu bisa terus bertambah dengan banyaknya kampus yang terus memproduksi mahasiswa potensial. Mereka sudah melek teknologi dan siap menciptakan lapangan kerja baru," jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4605 seconds (0.1#10.140)