Sektor Infrastruktur dan UMKM di Jabar Masih Menjanjikan

Selasa, 07 November 2017 - 20:10 WIB
Sektor Infrastruktur...
Sektor Infrastruktur dan UMKM di Jabar Masih Menjanjikan
A A A
BANDUNG - Pangsa Jawa Barat dinilai masih cukup menjajikan bagi perbankan nasional untuk menawarkan jasa dan produknya, terutama pada sektor infrastruktur serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Ketua Ikatasan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jawa Barat Aldrin Herwani mengatakan, luas wilayah dan jumlah penduduk Jabar yang cukup besar merupakan potensi bagi perbankan lebih ekspansif lagi. Perbankan bisa terlibat pada pembiayaan infrastruktur atau memperbesar penetrasi kredit bagi UMKM.

"Salah satu proyek infrastruktur Jabar yang sekarang sedang dikerjakan adalah BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat). Ke depan, mereka perlu kawasan aerocity dan transportasi seperti tol dan jalur kereta api. Itu memerlukan pembiayaan yang besar. Perbankan bisa terlibat di dalamnya," jelas dia pada Diskusi Peran Pebankan bagi Pembangunan Jabar di Bandung, Selasa (7/11/2017).

Menurutnya, Bank BJB yang kepemilikan sahamnya mayoritas dimiliki Pemerintah Provinsi Jabar, bisa memperbesar porsi pembiayaan infrastruktur. Salah satunya melalui skema sindikasi.

Bersama bank lain, Bank BJB bisa terlibat lebih dalam membiayai aerocity BIJB dan pembangunan sejumlah ruas tol. Tak hanya itu, Bank BJB juga bisa membidik potensi sektor pariwisata seiring beroperasinya BIJB.

Karena, lanjut dia, pariwisata di daerah sekitar bandara seperti Majalengka dan Cirebon diperkirakan akan ikut menggeliat seiring mudahnya akses ke kawasan tersebut.

"Saat ini kontribusi Bank BJB terhadap pembangunan infrastruktur dan UMKM khususnya di Jabar sudah cukup bagus, bahkan mendominasi. Ke depan bisa menyasar potensi yang lebih luas lagi seperti pawirisata. Tetapi harus tetap mengacu pada prudential banking," beber Aldrin.

Selain sektor infrastruktur, UMKM juga dinilai memiliki pangsa yang cukup menjanjikan. Kelebihan Bank BJB dengan jaringannya hingga pelosok daerah di Jawa Barat menjadi keuntungan Bank BJB lebih ekspansif menyalurkan kredit. Walaupun, sejauh ini portofolio kredit UMKM Bank BJB di Jabar sudah cukup besar.

Ekonomi kreatif, lanjut dia, salah satu sektor yang bisa digarap ke depannya. Sektor tersebut ke depan dinilai akan semakin menjanjikan dengan keterlibatan UMKM di dalamnya. Tidak terkecuali industri kreatif yang melibatkan para starup, mereka bisa dirangkul agar lebih mudah mengakses pembiayaan.

Inovasi pada produk dan jasa, juga bisa dilakukan oleh anak perusahaan Bank BJB yaitu BJB Syariah, melihat jumlah penduduk Jabar yang mayoritas muslim. Inovasi produk dan jasa mesti dilakukan agar bank syariah memiliki kekhususan market, tidak tumpang tindih dengan pasar bank konvensional.

"Di Jabar sebenarnya potensinya besar dan itu harus digarap. Jangan cuman modifikasi produk, tetapi inovasi pada produk dan jasa yang baru. Memang ini perlu riset mendalam untuk menentukan produknya," tutur dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1790 seconds (0.1#10.140)