Perdagangan Akhir Tahun, Emas dan Minyak Diprediksi Cemerlang
A
A
A
BANDUNG - Perdagangan emas dan minyak mentah diperkirakan menjadi komoditas paling menjanjikan di akhir tahun. Dua komoditas itu diperkirakan memiliki potensi keuntungan yang bagus.
Head of Market Analyst & Education PT International Mitra Futures (IMF) dengan brandnya Foreximf.com, Eko Trijuni mengatakan, masyarakat bisa memilih komoditas emas dan minyak mentah untuk perdagangan jangka panjang. Namun untuk jangka pendek bisa mengambil beberapa forex trading.
"Emas saat ini berada di area support jangka panjang. Artinya, komoditas ini mampu menahan pergerakan harga turun. Sekarang harga emas USD1.290 per troy ounce. Saya kira harga emas berpeluang naik ke angka USD1.320 per troy ounce. Walaupun kami memperkirakan bisa tembus target di USD1.350 per troy ounce," jelas Eko ketika ditemui di kantornya, Jalan Sunda, Bandung, Jumat (24/11/2017).
Menurut dia, meski saat ini harga emas naik turun, namun dalam jangka panjang trennya akan terus naik. Masyarakat bisa mengambil peluang dari selisih kenaikan harga emas. Namun, diakui dia ada faktor risiko yang perlu diantisipasi terkait arah ekonomi Amerika Serikat.
Sedangkan pada komoditas minyak mentah, dia memperkirakan akan terjadi pola harga inverse head and shoulders. Dimana secara teknikal, harga minyak mentah diperkirakan terus naik pada tahun 2017 atau 2018 menjadi USD61 atau USD73 per barel.
Saat ini, lanjut dia, harga minyak mentah terus naik. Pada 2011, harga tertinggi mencapai USD114 per barel. Kemudian terus turun hingga titik terendah pada 2016 sebesar USD26 per barel. Saat ini, tren harga naik menjadi USD58,4 per barel. "Kemudian secara fundamental, negara OPEC berencana melakukan pemangkasan produksi minyak berkali-kali. Kalau itu terjadi, bisa terjadi kenaikan harga," timpal dia.
Menurut dia, pola inverse head and shoulders memiliki akurasi 70%. Pola ini jarang sekali meleset. Artinya, ada kemungkinan nantinya harga minyak akan naik lagi. "Saya kira saat ini waktu yang tepat untuk trading dua komoditas ini," imbuh dia.
Head of Market Analyst & Education PT International Mitra Futures (IMF) dengan brandnya Foreximf.com, Eko Trijuni mengatakan, masyarakat bisa memilih komoditas emas dan minyak mentah untuk perdagangan jangka panjang. Namun untuk jangka pendek bisa mengambil beberapa forex trading.
"Emas saat ini berada di area support jangka panjang. Artinya, komoditas ini mampu menahan pergerakan harga turun. Sekarang harga emas USD1.290 per troy ounce. Saya kira harga emas berpeluang naik ke angka USD1.320 per troy ounce. Walaupun kami memperkirakan bisa tembus target di USD1.350 per troy ounce," jelas Eko ketika ditemui di kantornya, Jalan Sunda, Bandung, Jumat (24/11/2017).
Menurut dia, meski saat ini harga emas naik turun, namun dalam jangka panjang trennya akan terus naik. Masyarakat bisa mengambil peluang dari selisih kenaikan harga emas. Namun, diakui dia ada faktor risiko yang perlu diantisipasi terkait arah ekonomi Amerika Serikat.
Sedangkan pada komoditas minyak mentah, dia memperkirakan akan terjadi pola harga inverse head and shoulders. Dimana secara teknikal, harga minyak mentah diperkirakan terus naik pada tahun 2017 atau 2018 menjadi USD61 atau USD73 per barel.
Saat ini, lanjut dia, harga minyak mentah terus naik. Pada 2011, harga tertinggi mencapai USD114 per barel. Kemudian terus turun hingga titik terendah pada 2016 sebesar USD26 per barel. Saat ini, tren harga naik menjadi USD58,4 per barel. "Kemudian secara fundamental, negara OPEC berencana melakukan pemangkasan produksi minyak berkali-kali. Kalau itu terjadi, bisa terjadi kenaikan harga," timpal dia.
Menurut dia, pola inverse head and shoulders memiliki akurasi 70%. Pola ini jarang sekali meleset. Artinya, ada kemungkinan nantinya harga minyak akan naik lagi. "Saya kira saat ini waktu yang tepat untuk trading dua komoditas ini," imbuh dia.
(ven)