Pertumbuhan Ekonomi Gresik Menggoda Gunawangsa Group
A
A
A
GRESIK - Chief Executive Officer Gunawangsa Group, Triandy Gunawan menyatakan, pertumbuhan ekonomi Gresik di Jawa Timur, menggoda pihaknya untuk berinvestasi di sana. Sebagai tahap pertama, Gunawangsa Group akan mengucurkan dana sebesar Rp500 miliar.
"Kami lihat ekonomi Gresik bagus dan upah minimum kabupaten tinggi. Sedangkan biaya hidup Gresik murah dibanding Jakarta. Makanya, kami berani investasi," ujarnya saat tasyakuran kantor baru di Jalan Veteran 225 Gresik, Senin (27/11/2017).
Investasi Gunawangsa Group di Gresik berupa pembangunan apartemen di jantung kota santri, Jalan RA Kartini. Lahan yang sudah dibebaskan seluas 4,5 hektare.
Selain apartemen dengan 2.500 unit hunian, juga ada fasilitas bisnis lain yang terintegrasi. Rencana akan dibangun tahun 2018 dan beroperasi awal tahun 2020 dengan kontraktor PT PP (Persero).
Triandy menambahkan, sebagai developer berpengalaman di Jawa Timur, selama ini mereka memiliki banyak proyek di Surabaya. Hanya saja, harga tanah di Surabaya semakin mahal, makanya Gunawangsa membidik daerah penyangga Surabaya yaitu Sidoarjo, Gresik dan Pasuruan.
"Gresik ini menjadi tujuan investasi, makanya kami optimistis dengan konsep hunian yang bagus dan representatif, maka superblok kami menjadi alternatif," tukasnya.
Selain itu, lanjut Triandy, jarak Gresik dengan Surabaya cukup dekat. Bahkan, Gresik sebagai industri juga dekat dengan Bandara Juanda serta ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial Port Estate atau JIPPE di Kecamatan Manyar.
Dengan potensi itu, masih kata Triandy, Gunawangsa Gresik Superblock bakal menjadi alternatif. Tahap pertama bakal dibangun tower A, B, C dan D dan dilanjutkan tower E, F, G dan H.
"Kami sudah mendapat info bahwa ada beberapa apartemen di Gresik, tapi kami optimistis dengan pengalaman Gunawangsa Group di bisnis hunian premium. Makanya, saat ini Gunawangsa Gresik Superblock sudah laku 78%," pungkasnya.
"Kami lihat ekonomi Gresik bagus dan upah minimum kabupaten tinggi. Sedangkan biaya hidup Gresik murah dibanding Jakarta. Makanya, kami berani investasi," ujarnya saat tasyakuran kantor baru di Jalan Veteran 225 Gresik, Senin (27/11/2017).
Investasi Gunawangsa Group di Gresik berupa pembangunan apartemen di jantung kota santri, Jalan RA Kartini. Lahan yang sudah dibebaskan seluas 4,5 hektare.
Selain apartemen dengan 2.500 unit hunian, juga ada fasilitas bisnis lain yang terintegrasi. Rencana akan dibangun tahun 2018 dan beroperasi awal tahun 2020 dengan kontraktor PT PP (Persero).
Triandy menambahkan, sebagai developer berpengalaman di Jawa Timur, selama ini mereka memiliki banyak proyek di Surabaya. Hanya saja, harga tanah di Surabaya semakin mahal, makanya Gunawangsa membidik daerah penyangga Surabaya yaitu Sidoarjo, Gresik dan Pasuruan.
"Gresik ini menjadi tujuan investasi, makanya kami optimistis dengan konsep hunian yang bagus dan representatif, maka superblok kami menjadi alternatif," tukasnya.
Selain itu, lanjut Triandy, jarak Gresik dengan Surabaya cukup dekat. Bahkan, Gresik sebagai industri juga dekat dengan Bandara Juanda serta ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial Port Estate atau JIPPE di Kecamatan Manyar.
Dengan potensi itu, masih kata Triandy, Gunawangsa Gresik Superblock bakal menjadi alternatif. Tahap pertama bakal dibangun tower A, B, C dan D dan dilanjutkan tower E, F, G dan H.
"Kami sudah mendapat info bahwa ada beberapa apartemen di Gresik, tapi kami optimistis dengan pengalaman Gunawangsa Group di bisnis hunian premium. Makanya, saat ini Gunawangsa Gresik Superblock sudah laku 78%," pungkasnya.
(ven)