ISTMI dan PGN Menakar Tantangan Industri demi Pertumbuhan Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI) bersama dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN mencoba menakar tantangan dan peluang atas kebijakan industri energi hilir (gas) sebagai salah satu pendukung utama industri (manufaktur) nasional. Pertumbuhan industri energi hilir sustainable dinilai secara tidak langsung turut mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri manufaktur nasional.
"Selain itu melihat kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh pelaku industri saat ini yang disertai dengan indikator kinerja berbagai industri. Diharapkan diskusi ini bisa memicu semangat membangun industri di Indonesia dengan melibatkan berbagai pelaku pengusaha nasional," ujar Ketua Umum ISTMI Faizal Safa saat diskusi bertajuk ‘Integrated Ecosystem Industries Demand Creation, Sustainability & Integrated Planning’ di Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Lebih lanjut diterangkan nantinya lewat pertemuan ini diharapkan mampu memberikan tambahan dorongan kemandirian industri, manufaktur dan energi hilir serta mencari kesepakatan kebijakan industi energi hilir (gas) yang terbaik untuk kemajuan perekonomian di Indonesia. Dihadiri sekitar 70 peserta yang berasal dari berbagai instansi, ajang diskusi ini akan menampilkan beberapa panelis pembicara yang sangat berkompeten di bidangnya.
"Sebagai lembaga nirlaba kami ingin memberikan sumbangsih bagi Bangsa tercinta, untuk itulah kami gelar ajang diskusi ini sebagai salah satu wujud komitmen dan kontribusi kami untuk mengedukasi para pelaku bisnis. Ajang bisnis ini sendiri ditujukan untuk mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing industri Tanah Air serta mengenali kondisi, tantangan dan peluang yang ada dan bagaimana menyikapinya," sambung Faizal.
Menurutnya industri perlu dilihat secara menyeluruh, baik dari sisi industri premier-sekunder maupun tersier. Seperti diketahui bahwa sektor industri telah menjadi motor utama penggerak perekonomian nasional dengan kontribusi PDB Nasional sebesar 17,98%. Kontribusi terbesar datang dari tiga industri utama yakni industri makanan dan minuman dengan rata-rata kontribusi 5,32% per tahun.
Selanjutnya industri alat angkut rata-rata kontribusi 1,96% per tahun serta industri barang logam, compute, elektronik, optik dan peralatan listrik rata-rata kontribusi 1,90% per tahun. "Ketiga cabang industri tersebut menjadi motor penggerak utama sektor industri nasional. Besarnya peran tersebut menandakan terjadinya penguatan struktur industri ke arah produksi bernilai tambah tinggi dan penggunaan teknologi produksi yang lebih tinggi," papar Faisal Safa.
Di lain pihak, Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim merasa optimis ajang ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta untuk sharing knowledge. “Kami sangat mendukung terselenggaranya ajang-ajang diskusi inspiratif seperti yang digagas oleh ISTMI ini yang memiliki tujuan yang sama dalam memberikan keahlian, energi dan infrakturtur yang sangat diperlukan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri," ungkapnya.
Ia juga menegaskan PGN sevara berkesinambungan senantiasa berusaha untuk terus memperkuat distribusi gas bumi dan menjadi penyedia solusi energi terintegrasi yang mendorong pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan masyarakat dan industri. "Melalui ajang diskusi dengan topik yang sesuai dengan industri kami ini, tentunya akan semakin menambah wawasan kami dari kacamata yang lebih luas sehingga kami tetap dapat memberikan yang terbaik bagi negeri," tutupnya.
"Selain itu melihat kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh pelaku industri saat ini yang disertai dengan indikator kinerja berbagai industri. Diharapkan diskusi ini bisa memicu semangat membangun industri di Indonesia dengan melibatkan berbagai pelaku pengusaha nasional," ujar Ketua Umum ISTMI Faizal Safa saat diskusi bertajuk ‘Integrated Ecosystem Industries Demand Creation, Sustainability & Integrated Planning’ di Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Lebih lanjut diterangkan nantinya lewat pertemuan ini diharapkan mampu memberikan tambahan dorongan kemandirian industri, manufaktur dan energi hilir serta mencari kesepakatan kebijakan industi energi hilir (gas) yang terbaik untuk kemajuan perekonomian di Indonesia. Dihadiri sekitar 70 peserta yang berasal dari berbagai instansi, ajang diskusi ini akan menampilkan beberapa panelis pembicara yang sangat berkompeten di bidangnya.
"Sebagai lembaga nirlaba kami ingin memberikan sumbangsih bagi Bangsa tercinta, untuk itulah kami gelar ajang diskusi ini sebagai salah satu wujud komitmen dan kontribusi kami untuk mengedukasi para pelaku bisnis. Ajang bisnis ini sendiri ditujukan untuk mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing industri Tanah Air serta mengenali kondisi, tantangan dan peluang yang ada dan bagaimana menyikapinya," sambung Faizal.
Menurutnya industri perlu dilihat secara menyeluruh, baik dari sisi industri premier-sekunder maupun tersier. Seperti diketahui bahwa sektor industri telah menjadi motor utama penggerak perekonomian nasional dengan kontribusi PDB Nasional sebesar 17,98%. Kontribusi terbesar datang dari tiga industri utama yakni industri makanan dan minuman dengan rata-rata kontribusi 5,32% per tahun.
Selanjutnya industri alat angkut rata-rata kontribusi 1,96% per tahun serta industri barang logam, compute, elektronik, optik dan peralatan listrik rata-rata kontribusi 1,90% per tahun. "Ketiga cabang industri tersebut menjadi motor penggerak utama sektor industri nasional. Besarnya peran tersebut menandakan terjadinya penguatan struktur industri ke arah produksi bernilai tambah tinggi dan penggunaan teknologi produksi yang lebih tinggi," papar Faisal Safa.
Di lain pihak, Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim merasa optimis ajang ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta untuk sharing knowledge. “Kami sangat mendukung terselenggaranya ajang-ajang diskusi inspiratif seperti yang digagas oleh ISTMI ini yang memiliki tujuan yang sama dalam memberikan keahlian, energi dan infrakturtur yang sangat diperlukan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri," ungkapnya.
Ia juga menegaskan PGN sevara berkesinambungan senantiasa berusaha untuk terus memperkuat distribusi gas bumi dan menjadi penyedia solusi energi terintegrasi yang mendorong pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan masyarakat dan industri. "Melalui ajang diskusi dengan topik yang sesuai dengan industri kami ini, tentunya akan semakin menambah wawasan kami dari kacamata yang lebih luas sehingga kami tetap dapat memberikan yang terbaik bagi negeri," tutupnya.
(akr)