Mendag Targetkan Ekspor Nonmigas Tahun Ini Naik 7%
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menargetkan kinerja ekspor tahun ini tumbuh sekitar 5% hingga 7% dari realisasi ekspor 2017.
Untuk 2017, nilai ekspor nonmigas Indonesia dari Januari hingga November 2017 mencapai USD139,68 miliar dan diproyeksikan hingga akhir Desember mencapai USD154,80 miliar.
"Ekspor nonmigas harus mencapai 5%-7% (tahun ini). Tapi Presiden menyampaikan capaian pertumbuhan kita tidak boleh datar saja, baik dari sisi ekspor dan investasi," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (4/1/2018).
Untuk mencapai target tersebut, selain menyasar pasar tradisional seperti China, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa, Kemendag terus melakukan penetrasi pasar ekspor ke negara-negara nontradisional.
Kemendag secara serius meningkatkan perdagangan di kawasan Afrika dengan Afrika Selatan, Nigeria, dan Mesir. Salah satunya dengan melakukan misi dagang.
Sementara untuk kawasan Amerika Latin, Kemendag masuk melalui Chile dengan menyelesaikan Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Chile (IC CEPA) dan misi dagang. "Kita akan melakukan dan memanfaatkan perjanjian kerja sama baik multilateral atau bilateral," imbuh Mendag.
Dalam lingkup kerja sama bilateral, perundingan yang telah selesai adalah Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan perjanjian perdagangan Indonesia Palestina.
Indonesia Chile CEPA menghapus bea masuk ke Chile menjadi 0% untuk 7.669 pos tarif Chile. Jumlah ini mencakup 94,596 nilai ekspor Indonesia ke Chile pada 2016. Chile juga memberi pengurangan tarif hingga 50% terhadap 199 produk Indonesia lainnya.
"Kenapa Chile masuk duluan? Ini pasar baru, dan ini Pacific Island bersama Peru dan Kolombia. Sekali masuk situ, kita bisa melakukan ekspor ke negara itu (Peru, Kolombia)," tutur Enggar.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Arlinda menambahkan, untuk tahun 2017 target ekspor nonmigas sebesar 5,6% atau sekitar USD138,8 miliar. Namun, realisasi ekspor dari Januari hingga November 2017 sudah melebihi target yaitu sekitar USD139,68 miliar.
"Realisasi dari Januari-November 2017 USD139,68 miliar. Artinya sudah mencapai target," jelas Arlinda.
Untuk 2017, nilai ekspor nonmigas Indonesia dari Januari hingga November 2017 mencapai USD139,68 miliar dan diproyeksikan hingga akhir Desember mencapai USD154,80 miliar.
"Ekspor nonmigas harus mencapai 5%-7% (tahun ini). Tapi Presiden menyampaikan capaian pertumbuhan kita tidak boleh datar saja, baik dari sisi ekspor dan investasi," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (4/1/2018).
Untuk mencapai target tersebut, selain menyasar pasar tradisional seperti China, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa, Kemendag terus melakukan penetrasi pasar ekspor ke negara-negara nontradisional.
Kemendag secara serius meningkatkan perdagangan di kawasan Afrika dengan Afrika Selatan, Nigeria, dan Mesir. Salah satunya dengan melakukan misi dagang.
Sementara untuk kawasan Amerika Latin, Kemendag masuk melalui Chile dengan menyelesaikan Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Chile (IC CEPA) dan misi dagang. "Kita akan melakukan dan memanfaatkan perjanjian kerja sama baik multilateral atau bilateral," imbuh Mendag.
Dalam lingkup kerja sama bilateral, perundingan yang telah selesai adalah Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan perjanjian perdagangan Indonesia Palestina.
Indonesia Chile CEPA menghapus bea masuk ke Chile menjadi 0% untuk 7.669 pos tarif Chile. Jumlah ini mencakup 94,596 nilai ekspor Indonesia ke Chile pada 2016. Chile juga memberi pengurangan tarif hingga 50% terhadap 199 produk Indonesia lainnya.
"Kenapa Chile masuk duluan? Ini pasar baru, dan ini Pacific Island bersama Peru dan Kolombia. Sekali masuk situ, kita bisa melakukan ekspor ke negara itu (Peru, Kolombia)," tutur Enggar.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Arlinda menambahkan, untuk tahun 2017 target ekspor nonmigas sebesar 5,6% atau sekitar USD138,8 miliar. Namun, realisasi ekspor dari Januari hingga November 2017 sudah melebihi target yaitu sekitar USD139,68 miliar.
"Realisasi dari Januari-November 2017 USD139,68 miliar. Artinya sudah mencapai target," jelas Arlinda.
(izz)