Berdaya Saing, Ekspor Produk Kriya Lokal Tembus USD776 Juta
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (kemenperin) menyebut industri kerajinan memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian nasional. Salah satunya melalui sumbangsih nilai ekspor dari produk kriya nasional yang pada tahun 2017 mencapai USD776 juta, naik dibandingkan tahun 2016 sebesar USD747 juta.
"Dalam pengembangan industri nasional, industri kerajinan merupakan salah satu industri prioritas yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan berdaya saing global," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dalam siaran pers yang dikutip dari lama resmi Kemenperin, Minggu (29/4/2018).
Terkait dengan itu, Menperin menyambut positif penyelenggaraan Inacraft, di mana tahun ini diikuti sebanyak 1.700 pelaku usaha, merupakan potensi yang baik bagi upaya memacu perekonomian secara inklusif atau melibatkan masyarakat banyak. "Industri kerajinan tangan atau handicraft merupakan salah satu sektor kekuatan ekonomi bangsa kita. Apalagi, banyak anak muda terlibat dan menghasilkan produk menarik," ujarnya.
Menurut Airlangga, kekuatan industri kerajinan nasional terletak pada sumber bahan baku alami yang melimpah dengandidukung oleh keragaman corak dan keahlian perajin yang sudah membudaya. "Selain itu, pelaku industri kerajinan kita tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan jangkauan pasar yang terus meningkat," tuturnya.
Guna terus meningkatkan kinerja industri kerajinan di Tanah Air, Kemenperin telah punya berbagai program yang dijalankan, antara lain peningkatan kemampuan sumber daya manusiaserta mendorong penggunaan teknologi terkini dalam upaya menciptakan kreativitas dan inovasi produk.
Sebagai bagian dari rantai pasok dunia, industri kerajinan juga perlu terus meningkatkan peran generasi muda dalam berinovasi, penguasaan teknologi terkini, dan pengetahuan akan isu global tentang teknologi proses industri yang lebih efektif, efisien, dan eco friendly product.
"Untuk itu pelaku industri kreatif bidang kerajinan semakin dituntut untuk tidak hanya mampu bersaing secara sehat di pasar negeri sendiri serta unggul dari barang impor, namun juga diharapkan dapat memenuhi pasar mancanegara," ungkap Menperin.
Pelaksanaan Inacraft, yang mampu menarik banyak pembeli dari luar negeri, menjadi kesempatan bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sektor kerajinan ini untuk mempromosikan produknya sekaligus memperluas pasar untuk ekspor. "Dalam tiga hari ini, kami mendapatkan laporan, sebanyak 75.000 pengunjung yang datang, dan meraih omzet sebesar Rp47 miliar dalam dua hari. Ini capaian yang luar biasa, menunjukkan minat masyarakat yang cukup tinggi," jelasnya.
Airlangga berharap, karya-karya yang dihasilkan para pelaku IKM kerajinan nasional dapat terus inovatif, kompetitif dan sesuai kebutuhan pasar. Menperin menilai, Inacraft Award dapat menjadi wadah untuk perwujudan apresiasi kreativitas, inovasi desain dan juga menjadi upaya untuk meningkatkan iklim kompetitif. Hal ini memicu perkembangan lahirnya inovasi produk baru yang unggul di bidang kriya dari para perajin Indonesia yang dinilai oleh para pakar atau praktisi di sektor kerajinan.
"Dalam pengembangan industri nasional, industri kerajinan merupakan salah satu industri prioritas yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan berdaya saing global," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dalam siaran pers yang dikutip dari lama resmi Kemenperin, Minggu (29/4/2018).
Terkait dengan itu, Menperin menyambut positif penyelenggaraan Inacraft, di mana tahun ini diikuti sebanyak 1.700 pelaku usaha, merupakan potensi yang baik bagi upaya memacu perekonomian secara inklusif atau melibatkan masyarakat banyak. "Industri kerajinan tangan atau handicraft merupakan salah satu sektor kekuatan ekonomi bangsa kita. Apalagi, banyak anak muda terlibat dan menghasilkan produk menarik," ujarnya.
Menurut Airlangga, kekuatan industri kerajinan nasional terletak pada sumber bahan baku alami yang melimpah dengandidukung oleh keragaman corak dan keahlian perajin yang sudah membudaya. "Selain itu, pelaku industri kerajinan kita tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan jangkauan pasar yang terus meningkat," tuturnya.
Guna terus meningkatkan kinerja industri kerajinan di Tanah Air, Kemenperin telah punya berbagai program yang dijalankan, antara lain peningkatan kemampuan sumber daya manusiaserta mendorong penggunaan teknologi terkini dalam upaya menciptakan kreativitas dan inovasi produk.
Sebagai bagian dari rantai pasok dunia, industri kerajinan juga perlu terus meningkatkan peran generasi muda dalam berinovasi, penguasaan teknologi terkini, dan pengetahuan akan isu global tentang teknologi proses industri yang lebih efektif, efisien, dan eco friendly product.
"Untuk itu pelaku industri kreatif bidang kerajinan semakin dituntut untuk tidak hanya mampu bersaing secara sehat di pasar negeri sendiri serta unggul dari barang impor, namun juga diharapkan dapat memenuhi pasar mancanegara," ungkap Menperin.
Pelaksanaan Inacraft, yang mampu menarik banyak pembeli dari luar negeri, menjadi kesempatan bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sektor kerajinan ini untuk mempromosikan produknya sekaligus memperluas pasar untuk ekspor. "Dalam tiga hari ini, kami mendapatkan laporan, sebanyak 75.000 pengunjung yang datang, dan meraih omzet sebesar Rp47 miliar dalam dua hari. Ini capaian yang luar biasa, menunjukkan minat masyarakat yang cukup tinggi," jelasnya.
Airlangga berharap, karya-karya yang dihasilkan para pelaku IKM kerajinan nasional dapat terus inovatif, kompetitif dan sesuai kebutuhan pasar. Menperin menilai, Inacraft Award dapat menjadi wadah untuk perwujudan apresiasi kreativitas, inovasi desain dan juga menjadi upaya untuk meningkatkan iklim kompetitif. Hal ini memicu perkembangan lahirnya inovasi produk baru yang unggul di bidang kriya dari para perajin Indonesia yang dinilai oleh para pakar atau praktisi di sektor kerajinan.
(fjo)