Kemendag Tak Segan Cabut Izin Lima Importir Nakal

Jum'at, 22 Juni 2018 - 23:08 WIB
Kemendag Tak Segan Cabut Izin Lima Importir Nakal
Kemendag Tak Segan Cabut Izin Lima Importir Nakal
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) telah memasukan lima perusahaan dalam daftar hitam (blacklist) yang diduga melakukan impor bawang bombai tidak sesuai ketentuan. Adapun lima importir tersebut yakni PT TAU, PT SMA, PT KAS, PT FMP dan PT JS.

Menanggapi hal tersebut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nirwan mengatakan, pihaknya akan mempelajari hal tersebut lebih dalam. Namun jika nantinya terbukti melanggar, pihaknya tidak akan ragu-ragu mencabut izin impor kepada lima perusahaan tersebut.

"Selama nanti bisa dibuktikan, saya cabut PI (Persetujuan Impor)-nya," ujar Oke di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (22/6/2018).

Lebih lanjut Ia menerangkan, akan menunggu secara resmi laporan Kementan kepada pihak Kementerian Perdagangan. Sehingga, laporan tersebut bisa menjadi penguat untuk menjatuhkan sanksi kepada lima perusahaan tersebut.

"Tapi kan saya butuh dokumen formal dia memang melanggar. Kalau rekomendasi dari Kementan betul, masukan ke kita saya bekukan," tegasnya.

Oke juga mengapresiasi Kementan yang langsung mengambil langkah cepat dan tegas kepada perusahaan importir yang melanggar tersebut. Apalagi langkah tersebut bertujuan untuk melindungi pedagang bawang di dalam negeri.

"Mereka kan tahu aturan Kementan kenapa diimpor. Risikonya kalau impor yang kecil-kecil kena tangkap,"ucapnya.

Kedepannya, Kemendag akan secara hati hati lagi untuk mengawasi importase bawang yang dilakukan pengusaha. Sehingga kasus seperti ini tidak terulang kembali yang nantinya bisa merugikan petani dalam negeri.

"Ya itu kan nyelundup. Mereka masukkan yang nggak 5 cm ya sudah. Cuma itu saja masalahnya. Harus (diawasi dan ditindak) karena warnanya merah. Yang mini-mini ini mengganggu bawang merah petani, makanya, boleh bawang Bombay, tapi 5 cm ke atas," tegasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5814 seconds (0.1#10.140)