Sri Mulyani Sebut Defisit Anggaran Berkurang 50%
Sri Mulyani Sebut Defisit Anggaran Berkurang 50%
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan bahwa defisit anggaran telah berkurang. Hal ini terlihat dari pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 jauh lebih sehat dan kuat. Apalagi, defisit anggaran pada posisi akhir Mei 2018 mencapai Rp94,4 triliun atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama di 2017.
"Tahun lalau jauh lebih besar Rp128,7 triliun. Kembali lagi adanya perbaikan sehingga sisi defisit lebih kecil," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (25/6/2018).
Menurutnya, perbaikan defisit anggaran tahun ini memperbaiki posisi defisit 2017 sebesar Rp189 triliun atau turun separuh. Dia mengatakan, capaian tersebut menggambarkan tren positif dan menunjukan kesehatan APBN sangat nyata.
"Posisi defisit APBN total, 2016 defisit primer Rp110 triliun, tahun ini positif Rp18,1 triliun. Jadi tren tiga tahun ini penurunan sangat drastis bagi keseimbangan primer," tuturnya.
Lanjut dia, ketika keseimbangan primer terjadi defisit pada 2016 maka dibuat keputusan memotong APBN. Di mana ketika itu, Sri Mulyani baru menjabat sebagai menteri keuangan.
"Di 2017 sudah memurun dan 2018 terus turun Rp94 triliun. Primary balance dari posisi negatif Rp110 triliun, tahun lalu defisit Rp20,9 triliun dan posisi sekarang surplus Rp18,1 triliun. Jadi ada kenaikan Rp130 triliun, ini perbaikan," jelasnya.
"Tahun lalau jauh lebih besar Rp128,7 triliun. Kembali lagi adanya perbaikan sehingga sisi defisit lebih kecil," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (25/6/2018).
Menurutnya, perbaikan defisit anggaran tahun ini memperbaiki posisi defisit 2017 sebesar Rp189 triliun atau turun separuh. Dia mengatakan, capaian tersebut menggambarkan tren positif dan menunjukan kesehatan APBN sangat nyata.
"Posisi defisit APBN total, 2016 defisit primer Rp110 triliun, tahun ini positif Rp18,1 triliun. Jadi tren tiga tahun ini penurunan sangat drastis bagi keseimbangan primer," tuturnya.
Lanjut dia, ketika keseimbangan primer terjadi defisit pada 2016 maka dibuat keputusan memotong APBN. Di mana ketika itu, Sri Mulyani baru menjabat sebagai menteri keuangan.
"Di 2017 sudah memurun dan 2018 terus turun Rp94 triliun. Primary balance dari posisi negatif Rp110 triliun, tahun lalu defisit Rp20,9 triliun dan posisi sekarang surplus Rp18,1 triliun. Jadi ada kenaikan Rp130 triliun, ini perbaikan," jelasnya.
(ven)
Explore More