Diresmikan Jokowi, Bendungan Tanju Perkuat Ketahanan Pangan NTB

Kamis, 02 Agustus 2018 - 16:17 WIB
Diresmikan Jokowi, Bendungan...
Diresmikan Jokowi, Bendungan Tanju Perkuat Ketahanan Pangan NTB
A A A
NUSA TENGGARA BARAT - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), telah meresmikan bendungan Tanju, di kabupaten Dompu, provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam sambutannya Presiden menegaskan bendungan Tanju akan meningkatkan pasokan air dan memperluas sistem irigasi sawah untuk memperkuat ketahanan air dan pangan, khususnya di musim kemarau.

Termaktub dalam program Nawa Cita, Tanju merupakan bendungan kedua yang diresmikan Jokowi di tahun 2018, setelah Raknamo di Kupang pada bulan Januari silam.

"Kunci pembangunan di NTB ini ada satu, yakni ketersediaan air. Kalau tidak ada air, yang mau ditanam apa? Jadi gambaran, di negara kita sekarang ada 231 bendungan, sementara AS memiliki 6,100 bendungan, China 110,000, dan Jepang 3,000 bendungan. Artinya kita masih kekurangan banyak sekali waduk atau bendungan dan di NTB akan segera diselesaikan lima waduk, yang terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain", ujar Jokowi saat menyampaikan pidatonya di bendungan Tanju.

Peresmian bendungan Tanju menandakan Pemerintah Indonesia masih on track dalam target pembangunan sembilan bendungan di tahun 2018, guna meningkatkan pasokan air nasional hingga 288 juta meter kubik (m3). Dua diantara sembilan bendungan ini terletak di provinsi NTB, yakni Tanju dan Mila-yang saat ini pembangunannya mencapai 80% dan akan diresmikan di akhir tahun ini.

"Sesuai target Nawa Cita, Presiden Jokowi akan membangun 49 bendungan baru dan meneruskan 16 bendungan lanjutan hingga tahun 2019. Bendungan Tanju dan Mila sendiri menjadi bagian dari 49 bendungan baru. Hingga saat ini, dari target 65 bendungan, sudah selesai 9 bendungan dan yang sedang berjalan 34 bendungan. Di tahun 2018 ini, akan ditenderkan 14 bendungan baru dan tahun depan 8 bendungan. Sehingga, kami optimis di tahun 2019 mendatang akan terpenuhi 65 bendungan baru," ujar Hari Suprayogi, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR.

Tanju dan Mila terletak dalam komples Rababaka, yakni sungai besar yang menjadi tulang punggung produktivitas agrikultur Kabupaten Dompu, melalui sistem irigasinya. Kendati demikian, dengan kapasitas air begitu besar, Rababeka hanya mampu mengairi 1,689 hektar sawah. Konsekuensinya, 40 juta m3 air terbuang ke laut setiap tahunnya.

Untuk itu, bendungan Tanju akan menampung sedikitnya 18.4 juta m3 air untuk mengairi 2,350 hektar sawah, sementara Mila menjangkau 1,689 hektar dengan kapasitas tampung 6.5 juta m3 air. Dengan total daya tampung 24.8 juta m3, bendungan kembar Tanju dan Mila akan membuka 4,000 hektar lahan irigasi baru dengan potensi peningkatan hasil panen hingga tiga kali lipat per tahun.

"Bendungan ini akan meningkatkan produktivitas agrikultur hingga dua hingga tiga kali lipat, khususnya untuk komoditas utama NTB yakni jagung dan beras. Tanju dan Mila akan secara signifikan menegaskan posisi NTB sebagai lumbung pangan nasional," jelas Hari Suprayogi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1712 seconds (0.1#10.140)