Produsen Alat Listrik Siap Genjot Kandungan Lokal hingga 65%

Senin, 20 Agustus 2018 - 18:01 WIB
Produsen Alat Listrik...
Produsen Alat Listrik Siap Genjot Kandungan Lokal hingga 65%
A A A
SERANG - PT Crompton Prima Switchgear Indonesia (CPSI), produsen switchgear tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi pertama di dalam negeri, menargetkan kandungan lokal hingga 65% dalam lima tahun ke depan. Komitmen tersebut disampaikan sesuai dengan amanat pemerintah yang ingin memanfaatkan kandungan lokal untuk mengurangi ketergantungan impor di sektor industri.

"Saat ini kandungan lokal kita masih 15%, lima tahun ke depan ditargetkan 65%. Tantangan terbesar dalam meningkatkan angka tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) adalah pengembangan pemasok lokal dari seperti India dan China," kata Direktur Utama PT CPSI Umesh Baganikar saat meresmikan pabrik switchgear tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi di Cikande, Serang, Banten, Senin (20/8/2018).

Pabrik switchgear PT CPSI yang berlokasi di kawasan industri Modern Cikande, Serang, Banten, menginvestasikan dana kurang lebih USD22,5 juta (sekitar Rp326 miliar) untuk membangun pabrik tersebut yang didanai oleh setoran modal dan pinjaman pemegang saham serta pendanaan dari perbankan lokal.

Pabrik ini memiliki kapasitas produksi tahunan sebanyak 1.000 unit SF-6 Gas Circuit Breakers, 2.000 unit Lightning Arresters, dan 4.000 unit Instrument Transformers (CT, CVT, IVT), pada tingkat tegangan 70 kV s.d. 500 kV. Dalam lima tahun, jumlah tenaga kerja ahli termasuk back-office yang diserap mencapai 60 orang dan tenaga teknisi mencapai 200 orang.

PT CPSI merupakan perusahaan joint venture antara CG International Holdings Singapore Pte. Ltd (anak perusahaan dari Crompton Greaves Ltd–CG dari India) dan PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (anak perusahaan PLN).

Pendirian pabrik Switchgear ini adalah bagian dari inisiatif dan upaya untuk mendorong industri nasional yang akan mendukung sektor ketenagalistrikan di Indonesia, guna memenuhi kebutuhan peralatan Switchgear dalam negeri serta untuk ekspor ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

Menurut Baganikar, berdasarkan data RUPTL 2013-2022, investasi untuk pengembangan sistem transmisi di Indonesia membutuhkan produk
switchgear dengan nilai mencapai USD200 juta atau sekitar Rp2,8 triliun per tahun, yang merupakan potensi pasar sangat besar.

"Karenanya, pabrik ini membutuhkan dukungan kebijakan Pemerintah, utamanya selama tahap pengembangan kompetensi dan skala produksi," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero) Syofvi Felienty Roekman mengatakan, kebutuhan investasi dan operasi di sektor ketenagalistrikan masih sangat besar. Hal ini menjadi tantangan bagi PLN untuk dapat mengelola dan mengembangkan sumber dayanya secara optimal.
PLN, kata dia, juga menjalankan amanat Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan mengendalikan impor barang dan memaksimalkan penggunaankomponen dalam negeri. "Pabrik AIS milik PT CPSI ini salah satu bukti nyata usaha PLN untuk meningkatkan TKDN dalam pengadaan barang dan jasa," katanya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6814 seconds (0.1#10.140)