Dolar Membaik Setelah AS-Meksiko Capai Kesepakatan Dagang
A
A
A
TOKYO - Setelah dua hari melemah, yaitu pada Jumat dan Senin, dolar Amerika Serikat (USD) memulih pada Selasa (28/8/2018), imbas kesepekatan dagang antara Negeri Paman Sam dengan Meksiko. Kedua negara setuju untuk merombak Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang telah berlangsung 24 tahun. Hal meningkatkan optimisme untuk meredakan ketegangan perdagangan global yang terjadi belakangan.
Shusuke Yamada, ahli strategi mata uang dan saham di Bank of America Merrill Lynch di Tokyo, Jepang, mengatakan kesepakatan baru AS-Meksiko akan memberi tekanan kepada Kanada untuk menyetujui ketentuan baru, sehingga bisa menghapus ketidakpastian ekonomi akibat perang tarif.
Melansir dari Reuters, Selasa (28/8/2018), indeks USD yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,5% menjadi 94,834 pada pukul 01:35 GMT.
Sebelumnya, USD telah jatuh lebih dari 2% pada akhir pekan lalu, akibat kritik Presiden AS Donald Trump terhadap Federal Reserve karena kembali memberi sinyal menaikkan suku bunga. Ketua The Fed Jerome Powell beralasan kenaikan suku bunga karena bank sentral belum melihat adanya tanda inflasi yang meningkat hingga di atas 2%.
Sementara, Trump mengkritik kenaikan suku bunga akan membuat biaya pinjaman jadi lebih tinggi. Sehingga bukan hal yang tepat ketika pemerintah mencoba untuk merangsang ekonomi agar lebih tinggi lagi.
Membaiknya USD membuat euro turun 0,04% pada level USD1,1674 per EUR pada pukul 01:35 GMT. Dolar pun lebih tinggi 0,2% melawan mata uang Jepang menjadi 111,28 yen per USD. Sementara itu, yuan China di luar negeri diperdagangkan sekitar 0,1% lebih rendah menjadi 6,8017 per USD pada pukul 01:38 GMT.
Peso Meksiko naik 0,1% menjadi 18,795 per USD. Sebelumnya, pada Senin kemarin, peso ditutup lebih tinggi 0,8%. Dolar Kanada berada 0,1% lebih tinggi sehingga USD1 menjadi CAD1,297. USD melemah terhadap kedua mata uang ini karena meredanya ketegangan perdagangan membuat permintaan USD sebagai safe haven menurun. "Sehingga ini jadi positif bagi dolar Kanada dan peso Meksiko," kata Yamada.
Shusuke Yamada, ahli strategi mata uang dan saham di Bank of America Merrill Lynch di Tokyo, Jepang, mengatakan kesepakatan baru AS-Meksiko akan memberi tekanan kepada Kanada untuk menyetujui ketentuan baru, sehingga bisa menghapus ketidakpastian ekonomi akibat perang tarif.
Melansir dari Reuters, Selasa (28/8/2018), indeks USD yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,5% menjadi 94,834 pada pukul 01:35 GMT.
Sebelumnya, USD telah jatuh lebih dari 2% pada akhir pekan lalu, akibat kritik Presiden AS Donald Trump terhadap Federal Reserve karena kembali memberi sinyal menaikkan suku bunga. Ketua The Fed Jerome Powell beralasan kenaikan suku bunga karena bank sentral belum melihat adanya tanda inflasi yang meningkat hingga di atas 2%.
Sementara, Trump mengkritik kenaikan suku bunga akan membuat biaya pinjaman jadi lebih tinggi. Sehingga bukan hal yang tepat ketika pemerintah mencoba untuk merangsang ekonomi agar lebih tinggi lagi.
Membaiknya USD membuat euro turun 0,04% pada level USD1,1674 per EUR pada pukul 01:35 GMT. Dolar pun lebih tinggi 0,2% melawan mata uang Jepang menjadi 111,28 yen per USD. Sementara itu, yuan China di luar negeri diperdagangkan sekitar 0,1% lebih rendah menjadi 6,8017 per USD pada pukul 01:38 GMT.
Peso Meksiko naik 0,1% menjadi 18,795 per USD. Sebelumnya, pada Senin kemarin, peso ditutup lebih tinggi 0,8%. Dolar Kanada berada 0,1% lebih tinggi sehingga USD1 menjadi CAD1,297. USD melemah terhadap kedua mata uang ini karena meredanya ketegangan perdagangan membuat permintaan USD sebagai safe haven menurun. "Sehingga ini jadi positif bagi dolar Kanada dan peso Meksiko," kata Yamada.
(ven)