Indeks S & P 500 dan Dow Jones Bangkit Ditopang Sektor Keuangan

Kamis, 20 September 2018 - 08:36 WIB
Indeks S & P 500 dan...
Indeks S & P 500 dan Dow Jones Bangkit Ditopang Sektor Keuangan
A A A
NEW YORK - Indeks S&P dan Dow Jones industrial average bangkit pada akhir sesi perdagangan, Rabu waktu setempat ketika Dow menyentuh level tertinggi sejak akhir Januari. Hal tersebut seiring peningkatan Treasury yang ditopang sektor keuangan saat kekhawatiran terhadap perang dagang mulai mereda.

Wall Street cenderung bergerak mixed, ketika komposit Nasdaq tech menjadi beban dengan menutup sesi sedikit lebih rendah. Laporan keuangan perusahaan SPSY naik 1,8% hingga memberikan dorongan terbesar di antara indeks S&P. Seperti terlihat Treasury 10-tahun lebih tinggi dalam empat bulan. Goldman Sachs (GS. N), JPMorgan Chase (JPM. N), Citigroup (C.N) dan Bank of America (BAC. N) akhirnya sesi di antara 2,6 dan 3,3%.

Terpantau Dow Jones Industrial Average naik 158,8 poin setara dengan 0,61% ke level 26.405,76 untuk mengiringi kinerja positif S & P 500 usai memperoleh tambahan 3,64 poin atau 0,13% menjadi 2,907.95. Sedangkan komposit Nasdaq turun 6,07 poin atau 0,08% di posisi 7.950,04.

Dari 11 sektor utama S & P 500, tujuh di antaranya berakhir dalam teritori negatif. Sedangkan sektor utilitas menjadi beban terbesar usai jatuh mencapai 2,1%. Sektor teknologi lebih rendah 0,1% terseret pelemahan saham Microsoft (MSFT. O) sebesar 1,3%. Perusahaan telah menaikkan pembagian dividen quarterly pada hari Selasa sekitar 10%, tapi Morgan Stanley mengatakan kenaikan di bawah 12 bulan trailing operasi pendapatan pertumbuhan Perseroan.

Saham Amazon.com (AMZN. O) juga meluncur 0,8% ketika regulator Uni Eropa memantau apakah peritel online terbesar tersebut menggunakan data toko untuk menahan kompetisi. Selanjutnya di antara komponen lain dari kelompok saham FAANG, tercatat Netflix (NFLX. O) juga turun sedikit sedangkan Inc Facebook (FB. O) naik 1,7% dan Apple Inc (AAPL. O) hingga Google Inc alfabet (GOOGL. O) memiliki keuntungan nominal.

Pada putaran baru perang dagang antara Amerika Serikat dan China, ternyata respons Beijing yang tak seburuk perkiraan dimana bakal melemah mata uang untuk meningkatkan ekspor membuat kecemasan mereda. Volume perdagangan bursa saham AS mencapai 6,52 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 6,23 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
(akr)
Berita Terkait
Wall Street Terdongkrak...
Wall Street Terdongkrak Diterpa Optimisme Pengembangan Vaksin Corona
Wall Street Berbalik...
Wall Street Berbalik Jatuh di Tengah Ancaman Trump Tutup Facebook dan Twitter
Wall Street Bangkit...
Wall Street Bangkit Ditopang Dua Raksasa Teknologi
Ditopang Saham-saham...
Ditopang Saham-saham Bank, Wall Street Dibuka Naik
Wall Street Turun Tajam...
Wall Street Turun Tajam Dihantam Aksi Jual Saham Teknologi
Wall Street Mixed Saat...
Wall Street Mixed Saat Dow dan S&P 500 Jatuh Dibayangi Kasus Baru Covid-19
Berita Terkini
Andalan Masyarakat,...
Andalan Masyarakat, Super App BRImo Dipakai 40 Juta User dan Catat Transaksi Rp1.599 Triliun
21 menit yang lalu
Promo Liberalisasi Perdagangan,...
Promo Liberalisasi Perdagangan, Bos Bank Sentral China Blak-blakan Soal Ancaman Tarif AS
1 jam yang lalu
Harga Emas Hari Ini...
Harga Emas Hari Ini Masih di Bawah Rp2 Juta per Gram, Saatnya Beli?
1 jam yang lalu
Bank Dunia Membunyikan...
Bank Dunia Membunyikan Alarm Soal Jeratan Utang di Negara Berkembang, Termasuk RI?
2 jam yang lalu
Regenerasi Petani Kementan...
Regenerasi Petani Kementan Dipuji IFAD, Siap Ditularkan ke Negara Lain
2 jam yang lalu
Menteri Luar Negeri...
Menteri Luar Negeri China Sebut Tarif AS Tindakan Egois yang Ekstrem
2 jam yang lalu
Infografis
Pakistan dan India Diambang...
Pakistan dan India Diambang Perang Habis-habisan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved