Semester I 2018, PT Modernland Realty Tbk Raih Penjualan Rp2,50 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Modernland Realty Tbk (MDLN) mencatat kinerja positif pada semester I 2018, dengan marketing sales sebesar Rp2,50 triliun. Perseroan juga berhasil menjual lahan senilai Rp1,15 triliun kepada PT Waskita Modern Realti, yang merupakan perusahaan patungan 40:60 antara PT Bagasasi Inti Pratama (anak perusahaan Modernland Realty) dengan PT Waskita Karya Realty.
Proyek kerjasama ini akan mengembangkan sebuah kota mandiri dengan mengusung konsep Toll-Road City (TRC) yang kelak terintegrasi langsung dengan ruas Tol Tanjung Priok-Cibitung, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas transportasi dan sarana pendukung lainnya.
Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk, William Honoris menjelaskan, hingga per 30 Juni 2018, perseroan membukukan pendapatan Rp1,40 triliun, alias mengalami penurunan Rp37,63 miliar atau 2,62% dibandingkan posisi per 30 Juni 2017 yang sebesar Rp1,43 triliun. Penurunan ini dikarenakan menurunnya volume penjualan atas rumah tinggal dan ruko. Namun untuk penjualan atas lahan meningkat dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara laba bersih yang dibukukan perseroan per 30 Juni 2018 sebesar Rp181,49 miliar, jumlah ini meningkat sebesar Rp43,08 miliar atau 31,12% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp138,41 miliar. Peningkatan atas laba bersih ini sebagian besar disebabkan penurunan beban usaha serta beban keuangan perseroan.
Pada semester I, perseroan melalui anak perusahaannya, PT Mitra Sindo Sukses, berhasil meluncurkan apartemen pertamanya di Jakarta Garden City bertajuk Cleon Park. Berada di area premium Jakarta Garden City, apartemen ini memiliki banyak keunggulan seperti ukuran yang lebih luas dibandingkan dengan tipe apartemen yang dipasarkan pengembang lain saat ini. Sampai dengan saat ini semua unit apartemen tersebut telah terjual habis.
Pada semester I, perseroan melalui anak perusahaannya PT Modern Asia Hotel juga telah melakukan Ceremonial Opening Hotel Swiss-Belinn ModernCikande Banten, dan prosesi grand opening hotel tersebut dilaksanakan pada akhir September 2018. "Perseroan tetap berkomitmen memenuhi kebutuhan akan perumahan dan penyediaan lahan industri dengan melakukan penjualan produk hunian di Jakarta Garden City, Jakarta Timur dan penjualan lahan industrial melalui proyek Kawasan Industri ModernCikande yang terletak di Serang, Banten," ujar William Honoris dalam keterangan resmi, Jumat (28/9/2018).
Wakil Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk, Freddy Chan, menambahkan kedepan, perseroan optimismis bahwa kinerja akan terus membaik. Hal ini didasari antara lain kebutuhan akan hunian yang besar. Pertambahan penduduk di wilayah Jabodetabek mencapai 600 ribu orang per tahun, dimana penduduk kawasan ini per tahun 2017 telah mencapai 28 juta jiwa.
Kemampuan swasta memasok kebutuhan perumahan hanya sekitar 40%. Sedangkan pemerintah hanya mampu memasok 20%. Dengan demikian, 40% kebutuhan perumahan tidak dapat dipenuhi, dimana kekurangan rumah di kawasan Jabodetabek telah mencapai hingga 1,4 juta unit.
Penjualan properti sepanjang semester I tahun 2018 tercatat mengalami pertumbuhan meskipun banyak pihak menyebutkan sektor properti masih mengalami stagnansi. Permintaan properti untuk kelas menengah ke bawah pada semester I masih mendominasi sektor properti, dimana segmen ini diisi oleh pasar end user atau real buyer.
Pada semester I tahun 2018, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan relaksasi Loan to Value (LTV) yang diharapkan mendorong pertumbuhan kredit KPR perbankan menjadi 13%-14% secara tahunan. Angka proyeksi pertumbuhan KPR di tahun ini diprediksi lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2017 sebesar 10,53% YOY. "Kebijakan tersebut kami harapkan mampu mendorong daya konsumsi rumah tangga karena harga beli properti menjadi lebih terjangkau," kata Freddy Chan.
Bebeberapa bank besar diperkirakan tetap konsisten menyalurkan kredit properti terutama kepada konsumen lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang suku bunganya cukup rendah, berkisar 9%-11% per tahun. Disamping itu, kredit sektor perbankan lewat kredit konstruksi dan kredit real estate siap untuk mendanai proyek-proyek yang dibangun oleh para pengembang yang dinilai memiliki prospektif yang tinggi.
Sementara kinerja sub sektor kawasan industri belum menunjukkan perkembangan yang signifikan, penyerapannya tidak setinggi tahun 2017. "Kalangan industri lebih melihat situasi makro sehingga mereka menunda keputusan melakukan pembelian lahan. Keputusan perusahaan untuk memutuskan pembelian atau melakukan ekspansi tidak akan dilakukan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang," ujar Freddy Chan.
Namun disisi lain, tambah Freddy Chan, tuntutan masyarakat atas ketersediaan produk dan layanan halal juga dicermati oleh pelaku bisnis kawasan industri. Pemerintah memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi produk halal dunia. Apalagi Indonesia telah menjadi pasar halal terbesar di dunia dimana Indonesia merupakan pasar komestik halal terbesar kedua di dunia, serta pasar farmasi halal terbesar nomor empat di dunia.
"Untuk mengakomodir kebutuhan tersebut, perseroan telah menyiapkan lahan hingga 500 hektar untuk pengadaan klaster industri halal yang terintegrasi di Kawasan Industri ModernCikande. Klaster industri halal di ModernCikande merupakan pionir kawasan industri halal di Indonesia," pungkas Freddy Chan.
Proyek kerjasama ini akan mengembangkan sebuah kota mandiri dengan mengusung konsep Toll-Road City (TRC) yang kelak terintegrasi langsung dengan ruas Tol Tanjung Priok-Cibitung, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas transportasi dan sarana pendukung lainnya.
Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk, William Honoris menjelaskan, hingga per 30 Juni 2018, perseroan membukukan pendapatan Rp1,40 triliun, alias mengalami penurunan Rp37,63 miliar atau 2,62% dibandingkan posisi per 30 Juni 2017 yang sebesar Rp1,43 triliun. Penurunan ini dikarenakan menurunnya volume penjualan atas rumah tinggal dan ruko. Namun untuk penjualan atas lahan meningkat dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara laba bersih yang dibukukan perseroan per 30 Juni 2018 sebesar Rp181,49 miliar, jumlah ini meningkat sebesar Rp43,08 miliar atau 31,12% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp138,41 miliar. Peningkatan atas laba bersih ini sebagian besar disebabkan penurunan beban usaha serta beban keuangan perseroan.
Pada semester I, perseroan melalui anak perusahaannya, PT Mitra Sindo Sukses, berhasil meluncurkan apartemen pertamanya di Jakarta Garden City bertajuk Cleon Park. Berada di area premium Jakarta Garden City, apartemen ini memiliki banyak keunggulan seperti ukuran yang lebih luas dibandingkan dengan tipe apartemen yang dipasarkan pengembang lain saat ini. Sampai dengan saat ini semua unit apartemen tersebut telah terjual habis.
Pada semester I, perseroan melalui anak perusahaannya PT Modern Asia Hotel juga telah melakukan Ceremonial Opening Hotel Swiss-Belinn ModernCikande Banten, dan prosesi grand opening hotel tersebut dilaksanakan pada akhir September 2018. "Perseroan tetap berkomitmen memenuhi kebutuhan akan perumahan dan penyediaan lahan industri dengan melakukan penjualan produk hunian di Jakarta Garden City, Jakarta Timur dan penjualan lahan industrial melalui proyek Kawasan Industri ModernCikande yang terletak di Serang, Banten," ujar William Honoris dalam keterangan resmi, Jumat (28/9/2018).
Wakil Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk, Freddy Chan, menambahkan kedepan, perseroan optimismis bahwa kinerja akan terus membaik. Hal ini didasari antara lain kebutuhan akan hunian yang besar. Pertambahan penduduk di wilayah Jabodetabek mencapai 600 ribu orang per tahun, dimana penduduk kawasan ini per tahun 2017 telah mencapai 28 juta jiwa.
Kemampuan swasta memasok kebutuhan perumahan hanya sekitar 40%. Sedangkan pemerintah hanya mampu memasok 20%. Dengan demikian, 40% kebutuhan perumahan tidak dapat dipenuhi, dimana kekurangan rumah di kawasan Jabodetabek telah mencapai hingga 1,4 juta unit.
Penjualan properti sepanjang semester I tahun 2018 tercatat mengalami pertumbuhan meskipun banyak pihak menyebutkan sektor properti masih mengalami stagnansi. Permintaan properti untuk kelas menengah ke bawah pada semester I masih mendominasi sektor properti, dimana segmen ini diisi oleh pasar end user atau real buyer.
Pada semester I tahun 2018, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan relaksasi Loan to Value (LTV) yang diharapkan mendorong pertumbuhan kredit KPR perbankan menjadi 13%-14% secara tahunan. Angka proyeksi pertumbuhan KPR di tahun ini diprediksi lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2017 sebesar 10,53% YOY. "Kebijakan tersebut kami harapkan mampu mendorong daya konsumsi rumah tangga karena harga beli properti menjadi lebih terjangkau," kata Freddy Chan.
Bebeberapa bank besar diperkirakan tetap konsisten menyalurkan kredit properti terutama kepada konsumen lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang suku bunganya cukup rendah, berkisar 9%-11% per tahun. Disamping itu, kredit sektor perbankan lewat kredit konstruksi dan kredit real estate siap untuk mendanai proyek-proyek yang dibangun oleh para pengembang yang dinilai memiliki prospektif yang tinggi.
Sementara kinerja sub sektor kawasan industri belum menunjukkan perkembangan yang signifikan, penyerapannya tidak setinggi tahun 2017. "Kalangan industri lebih melihat situasi makro sehingga mereka menunda keputusan melakukan pembelian lahan. Keputusan perusahaan untuk memutuskan pembelian atau melakukan ekspansi tidak akan dilakukan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang," ujar Freddy Chan.
Namun disisi lain, tambah Freddy Chan, tuntutan masyarakat atas ketersediaan produk dan layanan halal juga dicermati oleh pelaku bisnis kawasan industri. Pemerintah memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi produk halal dunia. Apalagi Indonesia telah menjadi pasar halal terbesar di dunia dimana Indonesia merupakan pasar komestik halal terbesar kedua di dunia, serta pasar farmasi halal terbesar nomor empat di dunia.
"Untuk mengakomodir kebutuhan tersebut, perseroan telah menyiapkan lahan hingga 500 hektar untuk pengadaan klaster industri halal yang terintegrasi di Kawasan Industri ModernCikande. Klaster industri halal di ModernCikande merupakan pionir kawasan industri halal di Indonesia," pungkas Freddy Chan.
(ven)