Wall Street Tenggelam Merespon Kenaikan Suku Bunga The Fed
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup merosot setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya untuk keempat kalinya di 2018, pada Rabu waktu setempat. Hasil itu membuat indeks Dow Jones tenggelam 351,98 poin menjadi 23.323,66, merupakan level terendah sejauh tahun 2018 berjalan.
Melansir dari CNBC, Kamis (20/12/2018), indeks S&P 500 jatuh 1,5% menjadi 2.506,96, karena kejatuhan saham perbankan dan teknologi. Nasdaq terjun 2,1% menjadi 6.636,83, level terendah sepanjang 2018, yang disebabkan kerugian saham Apple hingga lebih dari 3%.
Para pedagang menilai merosotnya Wall Street karena Ketua The Fed, Jerome Powell tidak menunjukkan bahwa bank sentral akan memperlambat laju kenaikan suku bunga seperti yang diharapkan beberapa orang. Pasar menilai Powell terlalu cepat dalam menaikkan suku bunga acuan.
Kondisi penurunan di Desember ini, membuat indeks Dow Jones dan S&P 500 berada dalam koreksi besar. Menjadi Desember terburuk mereka sejak Depresi Besar di tahun 1931. Kedua acuan pasar itu telah turun masing-masing 8% dan 9% di bulan ini.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun jatuh ke titik terendah baru yaitu 2,798%, merupakan level terendah sejak 30 Mei. Bunga obligasi bertenor 30 tahun juga jatuh di bawah 3%. Hal ini berdampak pada saham-saham perbankan dan konsumer.
Saham-saham perusahaan konsumer seperti Target, Amazon, Newell Brands and Nordstrom, semuanya turun lebih dari 3%. Saham perbankan seperti Citigroup dan Wells Fargo kehilangan lebih dari 1,5%. Demikian pula saham industri seperti Boeing yang turun 2,5%, 3M turun 2,3% dan US Steel Corp kehilangan 6%.
Melansir dari CNBC, Kamis (20/12/2018), indeks S&P 500 jatuh 1,5% menjadi 2.506,96, karena kejatuhan saham perbankan dan teknologi. Nasdaq terjun 2,1% menjadi 6.636,83, level terendah sepanjang 2018, yang disebabkan kerugian saham Apple hingga lebih dari 3%.
Para pedagang menilai merosotnya Wall Street karena Ketua The Fed, Jerome Powell tidak menunjukkan bahwa bank sentral akan memperlambat laju kenaikan suku bunga seperti yang diharapkan beberapa orang. Pasar menilai Powell terlalu cepat dalam menaikkan suku bunga acuan.
Kondisi penurunan di Desember ini, membuat indeks Dow Jones dan S&P 500 berada dalam koreksi besar. Menjadi Desember terburuk mereka sejak Depresi Besar di tahun 1931. Kedua acuan pasar itu telah turun masing-masing 8% dan 9% di bulan ini.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun jatuh ke titik terendah baru yaitu 2,798%, merupakan level terendah sejak 30 Mei. Bunga obligasi bertenor 30 tahun juga jatuh di bawah 3%. Hal ini berdampak pada saham-saham perbankan dan konsumer.
Saham-saham perusahaan konsumer seperti Target, Amazon, Newell Brands and Nordstrom, semuanya turun lebih dari 3%. Saham perbankan seperti Citigroup dan Wells Fargo kehilangan lebih dari 1,5%. Demikian pula saham industri seperti Boeing yang turun 2,5%, 3M turun 2,3% dan US Steel Corp kehilangan 6%.
(ven)